Mohon tunggu...
Devidya Christevany
Devidya Christevany Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Integrasi karena Perubahan Sosial

11 September 2024   09:46 Diperbarui: 11 September 2024   09:54 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Selanjutnya ada pemberontakan DI/TII dengan tujuan untuk memisahkan diri dari NKRI dan didorong lagi dengan kekecewaan mereka terhadap hasil dari Perjanjian Renville. Setelah DI/TII ada APRA atau Angkatan Perang Ratu Adil yang didalangi oleh golongan kolonialis Belanda yang ingin mengamankan kepentingan ekonominya. Setelah APRA ada pemberontakan oleh Andi Azis yang didorong oleh kondisi politik dan sosial yang tidak kondusif. Terakhir ada pemberontakan oleh RMS yang merupakan gerakan yang menolak adanya integrasi dan berencana untuk membuat negaranya sendiri.

Pada masa demokrasi liberal, pemberontakan yang terjadi adalah pemberontakan PRRI atau Permesta yang dipicu oleh adanya ketidakpuasan terhadap alokasi dana pembangunan yang diterima dari pemerintah pusat. Lalu muncul juga pemberontakan/Gerakan PKI 30 September atau yang lebih dikenal dengan G30S/PKI. Gerakan ini didasarkan oleh PKI yang ingin menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno. Selain itu, PKI juga berkeinginan untuk mengubah ideologi Indonesia yang tadinya nasionalis menjadi komunis.

Sangat disayangkan bahwa perubahan yang ada di Indonesia pasca merdeka justru memicu disintegrasi bangsa. Karena ada pihak-pihak yang tidak setuju, maka dilakukan suatu pemberontakan yang merusak keharmonisan hidup masyarakat. Dalam jangka waktu pendek, bisa dilihat bahwa terjadi kerusakan di bidang ekonomi, politik, bahkan sosial karena adanya pemberontakan ini. Sementara dalam jangka waktu yang panjang, adanya pemberontakan ini dapat mendorong masyarakat untuk sebisa mungkin menjaga rasa integrasi mereka terhadap Indonesia, agar isu semacam ini tidak terjadi lagi.

Faktanya, kita tetap bisa melihat sisi positif dari perubahan dalam bentuk pemberontakan ini. Misalnya, karena adanya pemberontakan Andi Azis, pada akhirnya justru Negara Indonesia Timur (NIT) bergabung dengan NKRI. Selain itu Andi Azis, adanya pemberontakan G30S/PKI juga membawa satu dampak yang tergolong positif juga. Dampak positif itu adalah mulai lahirnya peta kekuatan politik yang baru yakni tentara Angkatan Darat, sederhananya adalah tentara Angkatan Darat yang boleh terlibat dalam aktivitas politik masa itu.

Perubahan bukanlah sesuatu yang bisa kita hindari, karena seiring berkembangnya dunia, perubahan pasti akan kita hadapi. Perlu diingat juga bahwa pasti akan ada poin positif sebagai pengaruh dari perubahan tersebut. Namun kita juga tidak boleh lupa, bahwa pengaruh negatif bisa muncul kapan saja jika kita tidak bisa mengatasi perubahan yang ada dengan baik.

Maka dari itu, dalam menyikapi terjadinya perubahan sosial, ada tiga poin utama yang ingin saya tekankan. Pertama, kita pasti akan terlibat dalam suatu proses perubahan sosial. Mengingat bahwa kita masih merupakan salah satu bagian dari bangsa yang besar, perubahan sosial bukanlah sesuatu yang bisa dihindari. Maka dari itu, jangan takut untuk membuka diri terhadap perubahan, mulai hadapi perubahan tersebut secara positif.

Kedua, terbuka pada adanya perubahan sosial. Perubahan sosial terjadi karena perkembangan pola pikir dan kebutuhan masyarakat luas, dan perubahan pasti muncul untuk harapan yang baik. Sebagai individu, kita harus belajar untuk terbuka dengan adanya perubahan sosial. Karena perubahan sosial pasti diharapkan untuk menjadi hal baik yang dapat berpengaruh baik bagi banyak orang, termasuk diri kita sendiri.

Ketiga, memahami perubahan yang terjadi sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pengaruh perubahan sosial tidak selalu berada di sisi positif. Maka sangat penting bagi kita untuk memahami perubahan apa yang sedang terjadi saat ini. Dengan begitu, maka kita bisa menyikapi perubahan tersebut dengan benar, dan bisa menghindari terjadinya hal-hal negatif pada kita ataupun orang-orang di sekitar kita.

Kesimpulan yang bisa kita tarik disini adalah bahwa perubahan merupakan sesuatu yang pasti kita alami dalam hidup kita. Baik itu perubahan yang positif, maupun yang mengarah ke perubahan yang negatif, pasti kita sudah dan atau akan mengalaminya. Walau begitu, sebagai generasi penerus bangsa, maka sudah sepatutnya kita menggunakan perubahan ini sebagai sarana untuk kita dapat memperbaiki bangsa dan negara kita. Dengan begitu maka masyarakat Indonesia bisa merasa sejahtera dan bisa menerima proses perubahan dan perkembangan yang akan terjadi seiring berjalannya waktu.

Sumber:

  • Kompas.com
  • Neliti.com
  • cnnindonesia.com
  • Detik.com
  • Buku, Sosiologi (Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial), untuk SMA/MA Kelas XII
  • Buku, Sejarah Indonesia (Kelompok Wajib), untuk SMA/MA Kelas XII

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun