Sebelumnya, mohon maaf. Bahkan level permohonannya adalah sangat-sangat mohon maaf. Mudah-mudahan jika ada rasa tersinggung diantara Anda sekalian, kadarnya sangat minimal. Ini semua karena kekurangan Saya yang sering tidak mampu menahan tiap terjadi hal-hal yang mengganjal pikiran.
Ini tentang lomba menulis atau blogging yang diadakan/didukung oleh sponsor dengan produk-produk yang diluncurkannya. Bukan hanya sekali dua, dan tidak di Kompasiana ini saja, lomba penulisan dengan tema yang “menggiring” peserta untuk memuji sundul langit produk yang melekat erat dari sponsornya.
Iya..iya...iya. Saya lumayan mengerti, dan juga memaklumi. Ini memang bagian dari marketing, dan mereka telah mengeluarkan biaya untuk mengadakan event ini. Tentu saja ada agenda imbal balik terhadap apa yang telah ditawarkannya. Namun, mudah-mudahan saya salah dalam merasakannya, karena pernah pula mencoba menjadi bagian dari pesertanya. Lomba blog sponsor, dengan tema-tema yang hampir selalu mengarahkan kehendak peserta agar membuat tulisan yang menonjolkan kehebatan ataupun kelebihan produk yang ditemakannya, akan menjadikan peserta terbujuk untuk “melawan” kejujurannya.
Lomba blog ataupun lomba penulisan itu memang sebuah ajang yang bagus. Di samping menggerakkan peserta untuk mengasah kemampuan penulisnya, di sana diberikan hadiah untuk pemenangnya. Namun ketika lomba diberikan tema yang bersifat mengupas tentang “kehebatan” produk sponsornya, tentu hal ini akan membuahkan “dilema” bagi peserta.
Tak dipungkiri, hadiah seringkali menjadi motivasi utama. Peserta ingin menjadi pemenangnya, itu hal biasa. Dan sebuah kondisi akan terbaca, peserta akan cenderung berusaha untuk menyenangkan hati, bahkan “menjilat” (maaf) dalam tulisannya. Akan sangat disayangkan, jika peserta terancam kehilangan kebebasan bahkan kejujurannya karena terpenjara dengan tema yang diusung. Karena ingin menang, ingin dapat hadiah, tuliskan segala pujian untuk produk. Boleh saja menuliskan keburukannya, itu kalau tak ingin menang.
Dengan tema-tema sponsor yang tergariskan itu, akan mengeliminir kehendak peserta untuk menyajikan sesuatu yang wajar, berimbang, informatif atau katakanlah yang bersifat “review”. Apalagi jika temanya bersifat ungkapan pengalaman, bisa jadi peserta akan terjebak pada keterbatasan. Pengalaman yang baik-baik (bahkan dilebih-lebihkan) menggoda untuk dituliskan. Andaikan pendapatnya terhadap produk itu adalah “biasa” saja cenderung akan disimpan, apalagi pendapatnya tentang “kekurangan” atau “kejelekan”, kalau ingin menang, ya..singkirkan. Akhirnya, peserta bisa menjadi “marketer” dadakan. Dan di antara marketer-marketer dadakan itu, hanya beberapa yang beruntung mendapatkan “ganjaran”nya.
Itu menurut saya. Dan kalau ditanyakan saran dan pendapat, yang sebenarnya berguna juga untuk sponsor, saya ingin mengatakan bahwa entah hendak disangkal atau tidak bahwa itu adalah bagian dari program pemasaran, pola itu sebenarnya kurang efektif. Tema tulisan yang seringkali digariskan itu, terlalu “lugu”dan sangat mudah disamakan sebagai bagian dari iklan, yaitu “testimoni”.
Keyakinan saya mengatakan, dalam ajang lomba blog semacam itu, produk sponsor akan lebih mendapatkan tempat dan penghargaan, jikalau tema yang disodorkan bersifat lebih “keluar”. Maksud saya begini, boleh-boleh saja temanya “bersentuhan” dengan produk sponsor. Namun alangkah baiknya tidak “vulgar”. Misalnya saja, produk sponsornya penyejuk ruangan, tema yang ditetapkan bisa tentang lingkungan, menciptakan udara bersih, dan sebagainya. Atau, jika produk sponsor adalah mobil, bisa dengan tema ketaatan berlalu lintas, hemat BBM, atau yang lainnya.
Tidak semua memang, beberapa lomba penulisan/blog dengan sponsor/produk tertentu saya lihat ada pula yang telah jeli dengan menyajikan tema yang lebih “keluar”.
Oke, sekedar uneg-uneg saja. Sekali lagi mohon maaf atas ketidaksempurnaan pandangan saya. Tentu tak lupa ucapan terima kasih pada para penyelenggara/sponsor lomba blog. Kepada para peserta, selamat berlomba, semoga menang dan tulisannya makin yahud.
Salam blogger.
.
.
C.S.
Lapisan Ozon, dikau pahlawan sejatiku...
Berkat Ozon aku terlindungi..
Terima kasih Ozon..