Â
Tiga tahun telah berlalu. Di saat kenangan masa lalu itu hampir berlalu, kenangan itu tiba-tiba menyeruak kembali dengan mengusung secercah asa bercampur rindu. Akankah yang lalu terulang lagi? Akankah ada harapan di masa depan? Maukah ia mencoba sekali lagi? Luka yang dulu memang sudah sembuh, tetapi bekasnya tidak pernah bisa menghilang!
Mampukah dia menjalani hidup sekiranya harapan itu menghilang lagi? Rasa-rasanya tidak! Kehilangan itu hanya boleh sekali, tidak boleh dua kali. Kalau itu terjadi lagi, itu akan membuat manusia lebih bodoh dari seekor keledai!Â
Ricky soal lain. Penampilannya biasa saja. Tampan, menarik tetapi tidak terlalu istimewa. Yang membuatnya istimewa adalah kepribadiannya yang lembut, sopan, jujur dan penuh perhatian. Kesan itu kian terasa ketika ia semakin dekat dengannya.
Kejujurannya adalah point tersendiri bagi Jenny. Tidak ada sesuatu hal yang berusaha ia sembunyikan darinya. Tidak ada rahasia di antara mereka berdua.
Jenny juga melihat Ricky sangat gigih dalam bekerja. Akhir pekan atau hari liburnyapun terkadang dipakai untuk mengunjungi customer di luar kota. Terkadang Jenny merasa kasihan melihatnya.
Â
Jenny merasa itu mungkin karena tuntutan hidup bagi keluarganya. Mungkin Ricky bukan dari keluarga yang berkelebihan secara ekonomi. Apalagi Ricky juga tidak terlalu banyak menceritakan perihal keluarganya. Paling seringnya, ia menceritakan masakan mamanya, dan Jenny agak segan menanyakan perihal keluarganya lebih jauh.
Layak kah membandingkan Ricky dengan Stanley? Sekilas tidak. Namun urusan asmara kali ini bukan untuk jangka pendek atau untuk senang-senang. Stanley sudah "mentok" ia tidak mau tertipu dengan tampilan luar.
Ricky masih berkembang dan Jenny yakin ia akan semakin hebat dengan tangannya sendiri. Semakin lama ia mengenal Ricky, semakin banyak hal-hal hebat yang ia temukan dalam dirinya.
Ia ibarat "harta karun" yang masih terpendam di lautan. Ia akan mengangkatnya, memolesnya supaya mengkilap dan menikmatinya, hanya buat dirinya sendiri!
***
Aku baru saja tiba dari Jambi dalam rangka mengunjungi customer. Ketika akan mengambil bagasi, hape ku berdering, ternyata dari Jenny.
"Hai Jenny how are you" kataku ramah.
"Hai Rick kamu lagi di mana, sibuk?" Â