Arsenal masih "belum panas," tapi mereka kini ada di puncak klasemen. Mencetak enam gol dengan clean sheet. Mantaps!
Kejutan terbesar di malam minggu adalah kekalahan Manchester City 0-2 dari Tottenham Hotspur di Etihad Stadium. Ini mengulangi kekalahan buruk di musim lalu ketika ManCity dihajar 0-4 oleh Spurs asuhan Ange Postecoglou.
Spurs tampaknya berjodoh dengan Thomas Frank! Penulis suka kepada Frank karena ia bukan pelatih top! Sebelumnya ia melatih klub medioker. Itulah sebabnya pelatih-pelatih seperti ini sangat detail mempersiapkan segala sesuatunya. Pelatih top punya skema permainannya sendiri, lalu meminta klub untuk membeli pemain yang sesuai dengan keinginannya tersebut.
Sebaliknya pelatih medioker "beradaptasi" dengan stok dan kondisi pemain yang ada. Itulah yang dilakukan Frank di Spurs! Sesuatu yang dulu gagal dilakukan Mourinho dan Conte!
Memang masih terlalu dini menilainya, apalagi di sana-sini masih ada kekurangan. Wajar, namanya juga di awal musim. Akan tetapi kini kita sudah bisa melihat vibes permainan kompak anak-anak Spurs yang jarang terlihat selama ini.
Dua pemain baru saja didatangkan, Mohammad Kudus dan Joao Palhinha bermain sangat bagus dan bisa langsung nyetel dengan tim. Namun yang menarik perhatian penulis adalah sosok Richarlison. Ditangan Frank, anak bengal yang sering terpinggirkan ini berubah menjadi tokoh sentral permainan Spurs.
Permainan kolektif Spurs plus trio penyerang Johnson, Richarlison dan Kudus yang selalu melakukan pressing ketat sejak lini pertahanan ManCity sendiri, membuat permainan anak asuh Pep tidak berkembang. Gol kedua Spurs adalah contohnya. Trafford melakukan build-up serangan dengan mengirim bola ke Gonzales, tapi ia langsung mendapat pressing penyerang Spurs. Bola liar kemudian dieksekusi oleh Palhinha. Spurs 2 ManCity 0.
Bermain di kandang sendiri, ManCity justru tertekan. Padahal biasanya ManCity selalu dominan. Statistik menunjukkan Spurs lebih unggul jumlah tembakan dan tembakan on target! ManCity memang unggul penguasaan bola. Namun itu lebih karena gaya bermain ManCity yang lebih dinamis, sedangkan Spurs cenderung ingin melambatkan tempo permainan, dan mengamankan hasil.
Dalam derby London kemarin, tim London Barat (Chelsea) berhasil menghajar tuan rumah, tim London Timur (West Ham) dengan skor mencolok 5-1!
Bermain tanpa rising star, Cole Palmer yang cedera, Chelsea tetap tampil trengginas berkat gol-gol dari Joao Pedro, Neto, Enzo Fernandes, Caicedo dan bek tengah, Chalobah.