Pertama, lupakan Marc Marquez!
Marc Marquez datang dari planet lain, jadi biarkan saja ia berjoged sesukanya untuk menghibur penggemar MotoGP.
Kedua, fokus kepada Alex Marquez dan Franky Morbidelli.
Saat ini Alex ada di posisi dua, Alex lah yang harus dikejar dan fokus pelan-pelan untuk memperpendek jarak dari Alex.
Sementara itu Franky “Frankie” Morbidelli ada di posisi empat yang bisa sewaktu-waktu menggusur posisi Pecco di P3.
Untungnya Frankie ini angin-anginan, hingga sering harus masuk angin. Sebenarnya kemarin itu jarak Frankie dengan Pecco di klasemen sudah setipis tisu. Akan tetapi Frankie tidak bisa memaksimalkannya. Di saat Pecco apes, eh doi malah lebih apes, dan kini ia semakin jauh ke belakang.
Ketiga, fokus kepada diri sendiri.
Ducati GP22, GP23, GP24 dan GP25 adalah motor hasil pengembangan Pecco sendiri bersama tim, yang disetting agar sesuai dengan kebutuhan Pecco sendiri. Semuanya itu adalah motor-motor hebat yang begitu digdaya tanpa saingan.
Ketika Pecco gagal menjadi juara dunia MotoGP tahun 2024, saingannya adalah Ducati GP24 yang lain. Ketika saat ini Pecco kesulitan, saingannya adalah Ducati GP25 yang lain juga.
Artinya Pecco harus segera sadar, persoalannya bukan di motor tetapi di dalam diri Pecco sendiri, dan itulah yang harus segera dicari solusinya.
Pecco ini memang orangnya moody-an. Namun ia tak sendiri. Ada juga mantan juara dunia tiga kali yang mirip dengannya, yaitu Jorge Lorenzo.