Berkat ilmu "Tepuk tangan dewa mabok" dari perguruan Shaolin Pai, uang dari saku tadi segera berpindah tempat dengan cepatnya ke saku isiloP, berbarengan pula dengan tangan kiri penulis menerima SIM dan STNK motor tadi.
Apa yang hebat dari seorang Jessica ialah KONSISTENSI.Â
Dari sejak awal hingga detik ini ia konsisten mengatakan TIDAK BERSALAH.
PH (Penasehat Hukum) "yang baik" pastilah memikirkan yang terbaik bagi kliennya. Terkadang dengan cara menabrak aturan, melawan hati nurani, bahkan termasuk strategi mengaku bersalah agar mendapat keringanan hukuman, semata demi kepentingan klien.
Tidak semuanya selalu berurusan dengan uang.Â
Ketika alat bukti tidak cukup kuat, PH bisa "kompromi" dengan JPU untuk tuntutan hukuman, dan pengakuan bersalah untuk diskon vonis hukuman dari hakim. Kalau JPU menuntut 15 tahun, dan vonis hakim kemudian 10 tahun (sepertinya JPU tidak akan banding) maka Jessica (dengan mendapat banyak remisi karena berkelakuan baik) mungkin saja menjalani hukuman selama 5 tahun, untuk kemudian bebas bersyarat.
Ketika itu Jessica berumur 28 tahun (lahir 9 Oktober 1988) Tanpa pengakuan bersalah, vonis hakim pasti akan sesuai dengan tuntutan JPU, yakni 20 tahun. Tanpa remisi, Jessica akan keluar dari lapas dalam usia 48 tahun! Duh Gusti, bagaimana ia akan memulai hidup barunya nanti...
PH Jessica pasti mengalami pergumulan hebat. Ia punya putri, dan ia melihat sosok putrinya dalam bola mata Jessica. Ia ingin yang terbaik buat Jessica, tetapi Jessica konsisten mengaku tidak bersalah karena yakin tidak melakukannya, dan ia percaya bahkan memasrahkan jalan hidupnya kepada PH, dan siap dengan segala konsekwensi dari pilihannya tersebut.
Duh maknyak! PH kemudian menangis terharu, dan tangisannya itu di dengar ribuan advokat yang kini siap berdiri di belakang Jessica untuk mengajukan PK (Peninjauan Kembali)
 Â
Penulis kini tersipu malu. Kalau sebuah lagu berkata "Hidup ini adalah kesempatan (untuk berbuat baik) maka bagi penulis "Hidup adalah kompromi." Kompromi pastinya tidak akan selalu linier dengan kejujuran.
Kesulitan hidup, rasa kecewa, tersakiti dan keterpurukan kemudian memaksa kita untuk beradaptasi dengan lingkungan. Lingkungan baik pastinya memberikan vibes positif. lingkungan buruk membuat hidup kita semakin terpuruk.
Hari ini Jessica mengajarkan penulis satu hal lain selain konsistensi, yaitu berdamai dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar. Karena itulah yang bisa membuatmu konsisten, bahkan ketika kamu berada di lingkungan yang kurang baik!
Aduh Jess, kamu cakep banget, kapan-kapan kita ngopi yuk...