Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Maverick "Top Gun" Vinales Bungkus MotoGP Qatar 2021

31 Maret 2021   01:05 Diperbarui: 31 Maret 2021   01:20 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Podium MotoGP Qatar 2021, sumber: tribunnews

Kalau Morbidelli mengeluhkan Holeshot-nya yang tidak bekerja dengan baik justru pada saat balapan, maka Rossi mengeluhkan grip ban belakangnya yang tidak bisa maksimal. Namun ketika melihat kesuksesan Vinales dan Quartararo, Rossi dan Morbidelli tampaknya akan memakai set-up tim Monster Yamaha itu juga.

Sebenarnya koentji kesuksesan Vinales lainnya adalah ketika ia bermain sabar di awal balapan, sekalipun posisinya sempat anjlok dari P3 ke P6. Vinales kemudian menguntit Quartararo "pat-rapat." Gaya slipstream itu tentunya sangat menghemat BBM dan ban belakang, yang kemudian menjadi koentji kesuksesan Vinales membuat "Yamaha semakin di depan" selepas pertengahan balapan, saat dimana kebanyakan pebalap lain mulai "ngos-ngosan" menjaga keausan ban.

Joan Mir, sumber: okezone.com
Joan Mir, sumber: okezone.com
Sama seperti tahun lalu, slipstream itu juga yang menjadi koentji kesuksesan Joan Mir berhasil finish di P4, walaupun ia start dari P10! Membalap "pat-rapat" di belakang Rins, Mir kemudian berhasil melewati satu persatu pebalap yang berada di depannya, termasuk sang senior, Rins sendiri!

Bahkan hingga tikungan terakhir, Mir berada di P2. Akan tetapi untung tak dapat dipeluk malang tak dapat ditendang. Motornya sedikit melebar selepas tikungan terakhir tadi, untuk kemudian diasapi oleh dua motor Ducati.

Suzuki memang tidak sehebat Yamaha, apalagi Ducati. Namun kita layak angkat topi kepada Mir, bocah ingusan yang kemudian berhasil menjadi Juara Dunia MotoGP 2020 hanya lewat satu kemenangan di seri MotoGP Eropa saja. Bandingkan dengan Quartararo dan Morbidelli (juara tiga seri) maupun Oliveira (juara dua seri, tapi hanya bisa finis posisi 9 klasemen akhir)

Rahasianya terletak pada kecerdasan intelektual dan emosional serta tekad dan mental kuat, membuat ia mampu tampil konsisten di sepanjang musim balapan. Rins jelas lebih cepat dari Mir, sebab Rins adalah pebalap tercepat di kelas motor bermesin I-4. Akan tetapi kecerdasan emosional Rins tidak sebaik Mir.

Penggemar MotoGP sejagad pastinya selalu menunggu kode mapping (perintah dari tim) di dashboard motor Rins. Biasanya yang terlihat adalah mapping 2 yaitu perintah agar Rins segera mengurangi power motor agar BBM bisa hemat. Padahal balapan masih seperempat jalan, hehehe. Penggemar MotoGP tentunya belum lupa momen lucu ketika Rins berhasil menjadi juara di MotoGP Aragon. Ketika sampai garis finish, BBM motor Rins ternyata ikutan finish juga! Akhirnya motor tepaksa didorongnya ke pit!

***

Losail sepertinya tidak berjodoh dengan KTM. Miguel Oliveira hanya bisa finish di P13 sedangkan Brad Binder di P14 dan Iker Lecuona di P17. Tragisnya Danilo Petrucci malah DNF. 

Honda pun tampaknya masih harus menunggu sihir Marc Marquez agar bisa berjaya. Pol Espargaro hanya bisa finish di P8, termasuk lumayan untuk ukuran pendatang baru  yang harus beradapatasi dengan motor liar seperti Honda.

Pekan depan balapan masih akan berlangsung di sirkuit yang sama, Losail. Balapan ini dipastikan akan seru karena setiap tim kini sudah bisa melakukan evaluasi terhadap kinerja tim sendiri maupun para saingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun