Dalam kasus pembebasan sandera WNI oleh teroris Abu Sayyaf kemarin, terjadi dual klaim atas keberhasilan pembebasan tersebut, yang katanya dilakukan tanpa membayar uang tebusan, dan murni berdasarkan negosiasi. Akan tetapi kita lalu “mengkura-kurakan” diri dengan menafikan kenyataan, “Tidak semua pertanyaan harus mempunyai jawaban” Yang penting para saudara kita itu bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.
Seperti dalam tulisan saya dalam kompasiana sebelumnya, teroris Abu Sayyaf itu adalah gerombolan perompak berkedok agama dengan motif uang semata. Mereka sama saja seperti perompak di Teluk Aden Somalia. “Negosiasi bullshit” itu hanya dalam satu cara, Membayar uang tebusan! Kini semuanya galau! Dulu tebusannya tidak terlalu mahal, dan nilai yang harus dibayar sebanding dengan “Gengsi/marwah” yang didapat!
Akan tetapi kini uang tebusannya jauh lebih mahal (20 juta ringgit) dan juga masih tetap ada kemungkinan penculikan jilid III atau Jilid IV. Dari semula Pemerintah telah menentukan sikap, tidak akan bernegosiasi dengan perompak. Kini tidak terdengar lagi suara-suara dari pahlawan kesiangan dulu. Dead-line pembayaran tebusan sudah hampir habis. Kita hanya bisa berdoa, semoga Tuhan melindungi saudara kita yang diculik oleh para jahanam perompak itu.
Melihat sikap dari presiden Rodrigo Duterte, mencermati peristiwa yang terjadi di Thailand belum lama ini dan menunggu kabar dari penculik WNI kita itu, adalah baik sekiranya TNI segera “berbenah” sambil menunggu diplomasi dari Kemenlu. Kita tidak bisa lagi mengambil sikap seperti Kura-kura dalam perahu...
Empat utas benang yang dipilin jauh lebih kuat daripada seutas benang! Kerjasama Filipina, Indonesia, Malaysia dan Thailand tentulah akan lebih efektif daripada membiarkan Duterte seorang diri membereskan para gerombolan perompak itu. Orang bilang, mengusir tikus itu harus dengan membinasakan sarangnya juga agar tidak menjadi persoalan dikemudian hari.
Akankah kita akan mencari kura-kura didalam perahu, dan membiarkan saja apa yang terjadi di kepulauan Sulu itu sebagai sesuatu peristiwa yang biasa terjadi pada ABK, karena tidak menyangkut diri kita atau saudara kita? Janganlah kita bertanya kepada “kura-kura dalam perahu” karena kura-kura itu tidak berdiam didalam perahu...
Reinhard Freddy
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI