Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kura-kura dalam Perahu...

15 Agustus 2016   19:03 Diperbarui: 15 Agustus 2016   19:10 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi dalam kondisi tertentu, manusia itu memang suka “mengkura-kurakan” dirinya...

***

Dalam keseharian, kita terkadang bertemu dengan “orang sok teu” atau sok pintar. Lalu kita “mengkura-kurakan diri” bertanya sana sini kepadanya. Dengan antusias beliau kemudian menerangkan dengan detail segala sesuatunya yang dipandang perlu untuk menjelaskan jawabannya. Ahirnya sang beliau itu menjadi bahan tertawaan atau olok-olokan!

60 tahun yang lalu tim pemasaran sebuah perusahaan besar USA melakukan presentasi kepada sebuah perusahaan Jepang di Tokyo. Setelah presentasi dua jam itu selesai, tim pemasaran USA itu dengan tersenyum manis bertanya kepada partner Jepangnya, apakah dia mengerti apa yang dijelaskannya itu. Sang Jepang hanya menggeleng sambil berbicara bahasa Jepang dan sedikit bahasa Inggris patah-patah dengan logat khas Jepang. Misi pemasaran tersebut ahirnya menemui kegagalan.

10 tahun kemudian, tim pemasaran yang penasaran itu melakukan penyelidikan. Ternyata  kesepuluh orang tim Jepang itu, semuanya mahir berbahasa Inggris. Bahkan 6 orang dari antara mereka itu, berkuliah di USA sebelum perang pasifik, dan 2 orang berkuliah di jerman.

Ahirnya mereka sadar. Perusahaan Jepang itu memang tidak pernah tertarik untuk membeli produk mereka!

***

Dalam dunia politik, “Kura-kura dalam perahu...” ini sangat jelas tersirat walaupun tidak pernah tersurat! Dulu ada kasus “Durian berdaun rupiah” mampir ke kantor Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar. Entah bagaimana caranya KPK bisa mencium wangi 1,5 Milyar rupiah dibalik aroma tajam durian dalam kardus tersebut. Konon katanya, hal ini bisa terungkap karena para pelakon termasuk KPK, melakonkan lakon “Kura-kura dalam perahu...”

Beberapa bulan yang lalu Yusril sudah bersikap seperti penantang utama gubernur! Mulai dari Kampung Luar Batang hingga Bidara Cina dia berkampanye untuk melawan Ahok. Dalam hal popularitas, menurut hasil survey Yusril berada pada urutan kedua setelah Ahok. Akan tetapi setelah beberapa lama kemudian, tidak ada juga parpol yang meminangnya, Yusril seperti menghilang ditelan bumi.

Dalam hiruk pikuk menyambut Pilgub DKI 2017 para politisi melakonkan Kura-kura dalam perahu, terutama dalam lakon Ahok vs Risma! Wartawan rajin menanyakan kepada Risma atau pengurus PDIP perihal pencalonan Risma dalam cagub DKI. Padahal mereka sudah tahu kalau Risma itu berkomitmen bekerja sebagai walikota Surabaya dan tidak berminat untuk nyagub di DKI.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun