Berdasarkan persaingan sehat (fair competition). Mekanisme pasar akan terhambat apabila terjadi kegiatan monopoli terhadap komoditas barang tertentu dengan cara penimbunan barang yang menyebabkan harga melambung naik dan membahayakan konsumen dan kestabilan ekonomi
Kejujuran (honesty), kejujuran adalah point yang paling penting, sebab kejujuran merupakan nama lain dari sebuah kebenaran. Islam melarang keras penipuan dalam bentuk apapun dalam hal bertransaksi jual beli karna itu akan berdampak langsung pada pihak yang melakukan transaksi dalam perdagangan masyarakat secara luas
Keterbukaan (transparancy)Â serta keadilan (justice). Pelaksanaan prinsip ini adalah transaksi yang dilakukan dituntut untuk berlaku benar dalam manivestasi kehendak dan keadaan yang sesungguhnya.
Dalam islam, keuntungan yang dihasilkan seorang pedangan tidak serta merta keuntungan duniawi saja, akan tetapi mencakup keuntungan akhirat juag. Lalu apakah yang dimaksud keuntungan akhirat? Keuntungan akhirat adalah, pertama, harga yang dijual oleh pedagang tidak boleh berlipat ganda dari modal awalnya, sehingga hal tersebut tidak memberatkan konsumen, kedua, kegiatan perdagang adalah salahsatu bentuk dari ta'awun (tolong meolong) yang sangat dianjurkan oleh islam. Dengan berdagang akan mendapatkan keuntungan dan konsumen akan terpenuhi kebutuhannya, ketiga, berdagang dengan melakukan sesuai dengan prinsip syariat islam sama halnya bernilai ibadah.
Penghargaan ajaran islam terhadap mekanisme pasar berawal dari kekuatan Allah perniagaan harus dilakukan seacara baik dan atas dasar sukarela (mutual goodwill). Agar mekanisme pasar berjalan dengan baik dan sesuai dengan mestinya, maka nilai-nilai moralitaslah harus ditegakkan. Secara garis besar moralitas yang dianggap penting dalam pasar adalah persaingan secara sehat (fair play), kejujuran (honesty), keterbukaan (transparancy), dan keadilan (justice).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI