Inilah tantangan terbesar. Membiasakan anak-anak dengan menu berbasis pangan lokal butuh strategi jangka panjang. Ada beberapa cara yang bisa ditempuh:
Edukasi sejak dini. Guru dan orang tua perlu menjelaskan bahwa tiwul, jagung bose, atau papeda bukan makanan kelas dua, melainkan warisan nenek moyang yang kaya gizi. Cerita sejarah dan budaya bisa ditambahkan agar anak merasa bangga.
Kreasi modern. Pangan lokal bisa dikemas dengan gaya kekinian. Misalnya, donat ubi ungu, pizza tiwul, atau es krim sagu. Anak-anak lebih mudah menerima jika pangan lokal tampil dengan sentuhan baru.
-
Program rutin di sekolah. Jangan hanya sesekali. Menu MBG berbasis lokal harus muncul terjadwal, sehingga lidah anak terbiasa. Misalnya, seminggu sekali ada "Hari Pangan Nusantara" di mana tiap daerah menyajikan menu khasnya.
Libatkan komunitas lokal. Petani, UMKM, hingga ibu-ibu PKK bisa dilibatkan dalam penyediaan bahan baku. Selain memperkuat ekonomi lokal, anak-anak juga melihat langsung perjalanan pangan dari kebun sampai meja makan.
Cerita dan kebanggaan. Anak-anak biasanya lebih mudah bangga pada sesuatu yang punya identitas. Kalau mereka tahu bahwa "tiwul itu dulu menyelamatkan orang Jawa dari kelaparan" atau "papeda itu simbol ketangguhan orang Papua," mereka akan lebih menghargai.
Program MBG bisa jadi momentum emas untuk merawat kekayaan pangan lokal Nusantara. Tidak melulu nasi, anak-anak bisa dikenalkan pada jagung bose, papeda, tiwul, ubi, dan berbagai sajian khas lainnya.
Pertanyaannya bukan sekadar apakah anak-anak akan menyukai, tapi apakah kita cukup kreatif dan konsisten memperkenalkan pangan lokal sebagai bagian dari identitas sekaligus gizi bangsa. Dengan penyajian yang menarik, edukasi yang tepat, serta dukungan komunitas, pangan lokal bisa naik kelas, tidak lagi dianggap "makanan orang desa," melainkan menu bergengsi yang sehat dan membanggakan.
Dan siapa tahu, beberapa tahun lagi anak-anak kita tidak hanya bilang, "belum makan kalau belum makan nasi," tapi juga dengan bangga berkata, "belum makan kalau belum makan pizza tiwul, burger ubi ungu, atau donat sagu."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI