Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Penulis tinggal di Bojonegoro

Setiap perjalanan adalah peluang untuk menemukan hal baru, menghadapi tantangan, dan menemukan kekuatan dalam diri. Jangan mengeluh tentang perjuanganmu. Bersyukurlah karena kamu masih diberi kesempatan untuk berjuang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebungkus Nasi Jagung

7 Desember 2024   12:54 Diperbarui: 7 Desember 2024   13:37 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wawan, apa itu lagi? Nasi jagung dan... astaga, itu tempe apa batu bata?" ejeknya, diikuti tawa teman-teman yang lain.

Aku terdiam sejenak, lalu menjawab, "Ini bukan sembarang tempe. Ini tempe spesial buatan emak. Tebalnya bikin kenyang sampai besok!"

Tono mengerutkan dahi, lalu mencoba menahan tawa. Tapi aku tidak peduli. Dengan bangga, aku memakan nasi jagung dan tempe itu, membayangkan wajah emak yang tersenyum puas di rumah.

Sore itu, saat bermain sepak bola, tempe emak benar-benar jadi penyelamat. Ketika kami kehabisan bola karena nyangkut di pohon, aku mengeluarkan tempe goreng sisa bekalku dan berkata, "Pakai ini aja buat latihan. Lumayan berat!"

Kami semua tertawa, lalu benar-benar memainkan tempe itu seperti bola. Ternyata, tempe emak tidak hanya bikin kenyang, tapi juga tahan banting.

Sejak saat itu, aku tidak lagi malu membawa nasi jagung dan tempe ke sekolah. Justru, aku mulai bangga. Karena di setiap gigitan nasi jagung itu, ada rasa cinta emak yang tidak bisa digantikan oleh roti cokelat atau makanan mahal lainnya.

Dan setiap kali aku mengingat tempe goreng "lapis baja" itu, aku selalu tersenyum. Karena di situlah aku belajar, bahwa cinta seorang ibu kadang datang dalam bentuk yang keras di luar, tapi lembut dan penuh kehangatan di dalam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun