Mohon tunggu...
Chindy Surya Pratiwi
Chindy Surya Pratiwi Mohon Tunggu... Penulis - Chindy

Chindy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku Berbakat Atau Bertalenta?

25 September 2020   21:13 Diperbarui: 25 September 2020   21:25 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Banyak cerita-cerita inspirasi yang kita temukan dari berbagai belahan dunia. Dari berbagai cerita kesuksesan orang-orang dari dunia keagamaan, keartisan, akademik, keolahragaan dan lain sebagainya.

Contohnya dapat kita ketahui seperti kesuksesan penyanyi cilik yang sedang naik daunnya sekarang yaitu "Alwiansyah si bocah viral" begitulah sebutannya.

Bocah asal Sulawesi tenggara ini viral sebagai penyanyi bersuara meerdu dan memiliki ekspresi yang lucu dan tak jarang penonton yang melihatnya akan terpukau dan tertawa secara bersamaan.

Alwiansyah mulai dikenal setelah video ketika ia bernyanyi dan berekspresi lucu di unggah di media sosial. Ia tak hanya bisa bernyayi saja melainkan juga bisa mengaji.

Dengan bakat yang ia miliki, Alwiansyah sering kali di undang dalam berbagai acara televisi tak jarang di ajak berkolaborasi bernyanyi dengan para penyanyi papan atas lainnya. Dan banyak orang yang mengagumi bakat yang dimilikinya.

Contoh di atas merupakan salah satu dari bakat. Setiap orang pasti memiliki bakatnya masing-masing, begitupun dengan kita semua pasti memiliki bakat yang berbeda-beda pula. Mungkin saja kita mempunyai bakat yang tidak kita sadari.

Maka dari itu marilah kita kenali diri kita terlebih dahulu agar mengetahui apa saja minat dan bakat yang kita miliki. "Tahukah kalian apa berbedaan dari bakat dan talenta?"

Dimaksud dengan bakat ialah suatu kondisi atau kemampuan yang dimiliki seseorang yang dikuasai dan dipelajari dengan waktu yang singkat. Selain itu, keluarga dan lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan bakat yang dimiliki anak.

Menurut Lucy (2010), pengertian bakat adalah suatu kemampuan bawaaan yang masih perlu dikembangkan atau latihan agar mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan lain sebagainya dalam waktu singkat.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengasah bakat, bisa dilakukan dengan latihan yang sungguh-sungguh dan bakat tidak akan berkembang jika tidak diasah sehingga akan hilang begitu saja tanpa ada kesempatan untuk mendalaminya.

Hal-hal yang harus dimiliki orang tua untuk meningkatkan bakat anak, diantaranya yaitu:
1.Sebagai orang tua harus menghargai segala pendapat anak dan memberikan dorongan-dorongan yang positif terhadap pendapat anak.
2.Memberikan banyak kesempatan kepada anak untuk berpikir, merenung dan berkhayal.
3.Memberikan kebebasan pada anak untuk berkesempatan bertanya segala hal.
4.Mnyakinkan anak bahwasannya orang tua selalu menghargai apa pun yang ingin dilakukan anak.
5.Ikut serta membantu dan mendorong setiap kegiatan yang dilakukan anak untuk mengembangkan segala bakat yang dimilikinya.
6.Orang tua juga harus sering memberikan pujian sebagai apresiasi atas prestasi yang anak dapatkan dalam mengembangkan bakatnya.
7.Melatih anak untuk bekerja.
8.Bekerja sama antar orang tua dan anak dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang positif.

Talent juga dapat di sama artikan dengan bakat khusus. Menurut Conny Semiawan dan Utami Munandar yang dimaksud dengan bakat khusus (talent) adalah suatu kemampuan yang didapatkan sejak lahir atau bawaan berupa potensi khusus yang jika dikembangkaan dengan serius akan menghasilkan kemampuan yang luar biasa susi dengan potensinya.

Bakat khusus ini bisa dikatakan sebagai potensi (potential ability) yang dapat terwujud sebagai kinerja (performance) atau dapat dikatakan juga sebagai perilaku nyata dalam bentuk prestasi yang menonjol dalam diri anak dan masih memerlukan latihan dan penguasaan lebih lanjut.

Bakat khusus (talent) dalam menonjol dalam berbagai bidang, misalnya dalam bidang kesenian, bidang keterampilan, bidang kognitif, bidang akademik dan dalam bidang lainnya. Bidang-bidang tersebutlah yang jika dipelajari dan dikuasai dapat memungkinkan seseorang mendapatkan pekerjaan tertentu serta mencapai tingkat tertinggi dalam suatu jabatan.

Orang yang mempunyai bakat memungkinkannya untuk mencapai suatu prestasi dalam bidang apa pun yang dikuasainya dan dipelajarinya. Tetapi, untuk mewujudkan bakat yang sesungguhnya memerlukan banyak latihan, pengetahuan, pengalaman dan motivasi dari diri sendiri atau orang sekitar.

Sama halnya seperti Alwiansyah si bocah viral, ia memiliki potensi bakat bernyanyi jika tidak dikembangkan maka bakat bernyanyinya tidak akan dapat berkembang dan terwujud dengan baik. Begitu pun sebaliknya, jika ia mengembangkannya maka potensi bernyanyinya akan terwujud dan berkembang dengan baik.

Lain kasusnya dengan anak yang memiliki bakat khusus bernyanyi dan orang tuanya tidak mendukung bakat yang dimiliki oleh anak. Maka dari itu, orang tua sangat berperan penting pada perkembangan dan pengambilan keputusan yang adil dalam bakat khusus anak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi bakat khusus anak dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Apa sih yang dimaksud dengan faktor internal dan eksternal?

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri suatu individu. Diantaranya:
1.Minat dan motif berprestasi.
2.Keberanian mengambil resiko.
3.Keuletan dalam menghadapi tantangan yang terjadi.
4.Kesungguhan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi.
Ada pun faktor eksternal adalah factor yang dihasilkan dari lingkungan suatu individu tumbuh dan berkembang. Diantaranya:
1.Memiliki kesempatan yang maksimal untuk mengembangkan potensi diri.
2.Sara dan prasarana yang tersedia.
3.Dukungan dan dorongan yang diperoleh dari orang tua dan orang sekitar.
4.Lingkungan tempat tinggal, sekolah dan sekitarnya.
5.Pola asuh orang tua (parenting style).

Maka dari itu, marilah kita mengembangkan bakat yang ada pada diri kita karna semuanya tidak ada kata terlambat dalam menyadari kelebihan-kelebihan yang terdapat pada diri kita sendiri. Selain kita sendiri, siapa lagi yang akan memahami dan mempercayai kita.

Gunakan kesempatan yang ada dengan sebaik mungkin sebelum rasa menyesal datang menghantui pikiran dan raga kita. Dan jadilah dirimu seutuhnya jangan hiraukan perkataan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun