Mohon tunggu...
Film

Sinopsis Film "A Man Called Ahok"

26 November 2018   05:18 Diperbarui: 26 November 2018   05:20 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Melainkan berfokus pada kisah politik Ahok yang kontroversial, film 'A Man Called Ahok' lebih memilih untuk mengisahkan kepada masa kecil Ahok bersama keluarganya di Belitung Timur. 

Film yang bergenre drama keluarga ini memusatkan cerita pada dua karakter yaitu Ahok sendiri dan ayahnya, Kim Nam.

Secara garis besar, film ini menceritakan cara didik Kim Namyang merupakan ayah Ahok kepada Ahok dan adik-adiknya. 

Ia merupakan seorang pengusaha timah di Belitung Timur yang cukup terpandang, namun hal ini tak membuat dirinya 'lembek' kepada anak-anaknya. 

Tak hanya dikenal sebagai 'tauke' alias bos besar, ia juga diingat sebagai pengusaha dermawan yang kerap membantu masyarakat sekitar. Kebaikan ini yang selalu ingin ditanamkan Kim Nam kepada anak-anaknya.

Tidak hanya berhati suka memberi, Kim Nam alias ayah Ahok ini merupakan orang yang membenci tindak korupsi. Ia berpendirian keras dan memiliki pandangan bahwa uang atau segala macal hal yang akan dikorupsi tidak lain dari pencurian uang-uang rakyat. 

Hal ini juga kelak yang menjadi alasan mengapa perusahaan ayah Ahok mengalami peurunan hingga harus gulung tikar. Kehidupan Ahok yang awalnya serba kecukupan menjadi serba kesulitan saat perusahaan ayahnya mengalami kemunduran. 

Kim Nam yang antipati atau membenci keadaan korupsi di Belitung, membuat ia meminta Ahok menjadi Dokter. Akan tetapi, Ahok menolak keinginannya ayahnya tersebut dan malah membuka bisnis pertambangan bermodal ilmu yang ia dapatkan dari kuliah. 

Saat menjalankan bisnis tersebut, kenyataanya Ahok harus menelan pil pahit lantaran perusahaanya gulung tikar akibat kembali berurusan dengan oknum yang sama. Ahik pun mengingat kata-kata ayahnya, bahwa pemerintahlah yang paling berkuasa. 

Kata-kata tersebut lah yang kahirnya menginspirasi Ahok untuk menjadi seorang gubernur.Film ini memanfaatkan momen magis orangtua dan anak. 

Ada banyak dialog mengharukan antara orangtuadan anak yang menunjukkan arti kasih sayang tak selalu berwujud manis.  Jika diibaratkan dengan tempo, jalannya cerita di film 'A Man Called Ahok' memiliki tempo sedang di awal. Namun setelah sosok sang ayah meninggal dunia, adegan terasa berlompat dan cepat berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun