Mohon tunggu...
Chika Gianistika
Chika Gianistika Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer, Trainer, Researcher, Writer

Seorang yang memiliki prinsip hidup eudemonisme dengan paradigma stoikisme.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sedih yang Tak Berujung, tapi Ini Bukan tentang Lagu

29 April 2023   17:03 Diperbarui: 29 April 2023   17:16 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Setiap orang pasti pernah merasakan berbagai macam emosi di dalam proses hidupnya. Emosi yang sering dirasakan seperti rasa senang, sedih, marah, kesal hingga simpati dan empati merupakan emosi yang sering kali kita rasakan selama perjalanan hidup sehingga mampu mempengaruhi kegiatan sehari-hari setiap manusia yang merasakannya. Misalnya, jika seseorang sedang merasa bahagia, maka efek yang terlihat dari sikapnya menjadi lebih bersemangat, mata berbinar dan wajar berseri. Hal ini akan bertolak belakang jika seseorang merasa sedih, maka orang tersebut akan terlihat murung hingga menangis.

Emosi sedih muncul sebagai reaksi normal ketika seseorang mengalami stres yang disebabkan oleh berbagai macam faktor, misalnya, kerabat yang meninggal, diberhentikan dari pekerjaan atau masa-masa sulit lainnya. Gejala yang muncul ini hampir sama dengan gejala depresi sehingga masyarakat umum terkadang sulit membedakan seseorang yang sedang mengalami kesedihan atau depresi. Sebagian orang menganggap depresi dan sedih adalah hal yang sama. Namun, sebenarnya depresi merupakan jenis gangguan kejiwaan yang sering dialami dan gejalanya tidak terlihat atau invisible disease. Hal ini bisa berbahaya karena seseorang dengan gangguan depresi tanpa adanya penanganan dapat berpotensi untuk memiliki perilaku menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri.

Depresi bagi orang awam diartikan sebagai keadaan emosi atau perasaan sedih, susah, murung ataupun tidak bahagia dan kehilangan semangat untuk hidup. Depresi juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan emosi yang memiliki karakteristik seperti perasaan sedih, perasaan gagal dan tidak berharga dan menarik diri dari orang lain. Depresi dapat menganggu suasana hati atau semangat, cara berfikir, fungsi tubuh dan menganggu perilaku.

Dalam DSM-IV-TR dinyatakan bahwa gangguan depresi termasuk dalam gangguan suasana hati (mood disorder). Salah satu bentuknya berupa major-depressive disorders (unipolar depression) dengan karakteristik berupa munculnya satu atau lebih dari episode depresi major, seperti suasana hati yang mengalami depresi  atau kehilangan minat terhadap segala aktivitas yang menyenangkan dalam dua minggu terakhir.

Gejala lain yang terlihat jika seseorang memiliki gangguan depresi yaitu dilihat dari tiga sisi; gejala fisik, psikis dan gejala social. Gejala fisik terlihat seperti adanya gangguan pola tidur, menurunnya tingkat aktivitas, menurunnya efisiensi dan produktivitas kerja serta mudah merasa letih dan sakit. Sedangkan jika dilihat dari gejala psikis, terlihat adanya hilang rasa percaya diri, sensitif, merasa tidak berguna, adanya perasaan bersalah, serta danya perasaan terbebani. Jika dilihat dari gejala social, dapat terlihat seseorang menjadi mudah marah, mudah tersinggung, sering menyendiri, dan menarik diri dari lingkungan social.

Sebagai solusi untuk mengatasi depresi pada seseorang, sebaiknya kita selalu waspada terhadap gangguan ini. Seseorang dengan depresi biasanya terlihat baik-baik saja secara kasat mata namun menyimpan kesedihan yang mendalam dan tak berujung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun