Mohon tunggu...
Chazali H Situmorang
Chazali H Situmorang Mohon Tunggu... Apoteker - Mantan Ketua DJSN 2011-2015.

Mantan Ketua DJSN 2011-2015. Dosen Kebijakan Publik FISIP UNAS; Direktur Social Security Development Institute, Ketua Dewan Pakar Lembaga Anti Fraud Asuransi Indonesia (LAFAI).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Obat, Racun dan Dosis

1 November 2022   00:44 Diperbarui: 1 November 2022   00:55 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ada dua industri farmasi yang menjadi korban dicabut CPOBnya (Cara Produksi Obat yang Baik).  Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito melakukan  pencabutan itu . Dua industri tersebut adalah PT Yarindo Farmatama yang beralamat di Jalan Modern Industri, Cikande, Serang, Banten; dan PT Universal Pharmaceutical Industry yang beralamat di Tanjung Mulia, Medan, Sumatera Utara.

Kita tahu kedua industri farmasi itu adalah industri kecil, dan akan semakin menyusut jumlah industri farmasi yang hidup di Indonesia. Kini banyak industri farmasi yang hidup segan mati pun tak mau.

"Dua industri farmasi itu diduga menggunakan pelarut propilen glikol yang mengandung EG dan DEG di atas ambang batas," ujar Penny dalam konferensi pers virtual pada Senin, 31 Oktober 2022.

Apakah ini memberikan efek jera bagi industri farmasi lainnya, agar lebih secure lagi dalam memperoleh bahan baku eksipien, tentu tidak terlepas dari upaya pre market BPOM yang lebih teliti lagi dan melakukan pemeriksaan laboratorium, mencocokkan dengan  certificate of analysis yang diterbitkan industri  bahan baku eksipien.

Pertanyaan mendasar yang sering dilontar oleh teman-teman kepada saya bertubinya  persoalan kesehatan di Indonesia "apakah tidak ditangani secara profesional"? Jawaban saya, tidak cukup dengan profesionalitas saja, tetapi yang dibutuhkan dari seorang pemimpin birokrasi kesehatan  adalah komitmennya yang tinggi untuk berpihak pada kepentingan masyarakat dan keselamatan pasien.

6 pilar transformasi pelayanan kesehatan yang sudah disampaikan Menkes, jika bisa segera dilaksanakan sampai akhir tahun 2024,  merupakan sebagian solusi untuk mengatasi berbagai persoalan  kesehatan di Indonesia.

Banyaknya persoalan yang bersifat implementasi kebijakan di lapangan, perlu ditangani secara optimal, seperti kasus gagal ginjal akut pada anak, stunting, transisi pandemi Covid 19 ke fase pandemi, akreditasi faskes primer (Puskesmas, Klinik, Labkes, dan UTD), yang belum juga kunjung terbit pedoman pelaksanaannya dan LPA yang ditetapkan untuk melaksanakan akreditasi.

Tunda dulu RUU Kesehatan (Omnibus Law), yang akan menghabiskan energi dan menimbulkan keresahan di kalangan stakeholder kesehatan. Menggilas 15 UU lainnya di sector kesehatan maupun luar sector kesehatan.

Semoga kasus " Obat Pencabut Nyawa" membuka mata kita lebar-lebar, persoalan  industri farmasi di Indonesia, pedistribusiannya, , pemakaiannya,  monitoring efek sampingnya dan pengawasannya belum baik-baik saja.

Cover "Obat Pencabut Nyawa" majalah Tempo itu juga sangat mengusik profesi kami sebagai apoteker/pharmacist. Terutama bagi teman-teman sejawat yang bekerja di industri farmasi, farmasi klinis, maupun di apotik. 

Cibubur 1 Nopember 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun