Mohon tunggu...
Chazali H Situmorang
Chazali H Situmorang Mohon Tunggu... Apoteker - Mantan Ketua DJSN 2011-2015.

Mantan Ketua DJSN 2011-2015. Dosen Kebijakan Publik FISIP UNAS; Direktur Social Security Development Institute, Ketua Dewan Pakar Lembaga Anti Fraud Asuransi Indonesia (LAFAI).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rakyat yang Sedang Terkoyak

15 Agustus 2021   23:18 Diperbarui: 15 Agustus 2021   23:24 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Presiden tidak kehilangan akal sehatnya. Beliau mobilisasi TNI dan Polri. Bantu itu rakyat yang sedang terganggu dengan gerakan vaksinasi Covid-19. Tidak cukup itu, juga BIN, menggerakkan anak sekolah untuk di vaksin. Luar biasa. Lonjakan kepesertaan vaksin meningkat luar biasa.

Dan saat ini syarat vaksin menjadi penyekat bagi mereka yang datang ke pusat perbelanjaan, mall.  Tapi rupanya untuk perjalanan, pemerintah masih "senang" mensyaratkan swab antigen dan atau PCR, tidak cukup vaksin. Rakyat jadi terganggu lagi pikirannya. Berapa lagi "koyak" kantongnya untuk suatu perjalanan?.

Memang akhirnya, rakyat disuruh  stay at home, yang ngak punya uang kelaparan, apalagi tidak sampai bansos kerumahnya, imunitas menurun, akhirnya sakit bukan karena Covid, tetapi kelaparan atau kurang gizi.

Yang punya uang, stay at home, bisa makan enak pesan via  on line, nonton tv android, nyanyi-nyanyi, berjemur, berenang, dan ngantuk tidur dengan lelapnya.

Kapan rasa terkoyaknya perasaan rakyat ini akan berakhir?, mari kita tanya pada rumput yang bergoyang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun