Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Pendamping Belajar

Seorang pekerja migran yang beralih profesi menjadi pendamping belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gruffalo

16 Juni 2012   13:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:54 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1339854017558280204

"Ck..ck..ck.. Ruaaarr biasa." Gruffalo berdecak kagum.

Laju langkah mereka terus berlanjut meninggalkan tepian sungai. Gruffalo menangkap sesuatu di telinganya.

"Suara apa itu tikus kecil. Aku mendengar tip tap tip tap diujung jalan sana." "Oh itu serigala sedang mencari mangsa." "Hai serigala! Sedang apa kau di sini? Maukah kau bergabung bersamaku dan Gruffalo?" Serigala menyeringai sedetik. Setelah itu ia menatapi sosok Gruffalo yang begitu menyeramkan di matanya. Hmmm..ternyata tikus kecil tidak bohong. Dia akan makan siang bersama dengan Gruffalo. Dan makanan favoritnya adalah.. Serigala panggang. Whoaaaa..alamak.. lebih baik aku pergi sekarang juga sebelum Gruffalo menjerat kakiku. Off he run..

"Hai, serigala tunggu dulu! Kamu benar-benar tak ingin makan siang bersamaku?"

"Tidak..tidak.. Terimakasih tikus kecil."

Sekarang tikus kecil membalikkan badannya menatap tajam ke arah Gruffalo.

"Nah, Gruffalo kamu bisa lihat sendiri kan kehebatanku? Semua binatang di hutan ini takut dan segan kepadaku. Dan asalkan kamu tahu ya Gruffalo..sekarang ini perutku mulai berbunyi. Sepertinya ia minta segera diisi. Dan..ehmmm.. makanan favoritku adalah Gruffalo crumble.."

"Haa? Gruffalo crumble? Tidaak tikus kecil..jangan.."

Gruffalo yang sudah melihat dengan mata kepala sendiri betapa digdayanya tikus kecil itu, tampak ketakutan. Diapun lari terbirit-birit.

***

Hening dan sunyi. Seekor tikus kecil tampak duduk di atas batu kecil di sebuah hutan belantara. Sepotong kacang yang dia pungut diantara dedaunan yang berserakan di tanah terasa begitu nikmat di mulutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun