Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Pendamping Belajar

Seorang pekerja migran yang beralih profesi menjadi pendamping belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gruffalo

16 Juni 2012   13:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:54 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ekekkekee..makanan favoritku." Kekeh Gruffalo ketika dia memergoki tikus kecil sedang menatapinya dengan pandangan 'aneh'.

"Kamu terlihat sangat menggairahkan hehhh...ekekeke. Pasti sangat nikmat bila kau kumakan bersama sepotong roti dan segelas susu..ekekekke." Gruffalo tak henti-hentinya terkekeh sambil menjulurkan lidah hitamnya. "Nikmat? Eits tunggu dulu Gruffalo. Jangan bilang aku ini nikmat. Asal kamu tahu. Aku adalah penguasa hutan ini. Semua binatang yang ada di hutan ini, tunduk dan takut padaku. Jalan saja di belakangku. Kau akan melihat bagaimana binatang-binatang itu akan lari tunggang-langgang begitu melihatku." "Well..well..well.. Mana coba? Berjalanlah tikus kecil! Aku akan mengikutimu dari belakang. Ingin kubuktikan jikalau kau tidak sedang berbohong padaku.

Tikus kecil berbalik arah. Di susurinya jalan-jalan dimana dia bertemu ular phyton, burung hantu dan serigala.

***

Setelah berjalan beberapa jengkal Gruffalo membuka suara.

"Aku mendengar suara desisan...ssssshh..ssssh..di ujung sana." "Itu ular phyton!" Sahut tikus kecil. Ular phyton yang sedang mengintip dibalik tumpukan kayu, mendelikkan kedua matanya. "Hai ular phyton!" Tikus kecil mengerlingkan matanya dan dengan jarinya, ia menunjuk Gruffalo. "Ohh..crumbs. Jadi kau benar-benar akan pergi ke pesta dengan Gruffalo.. Kabuuur..!" Ular phyton menenggelamkan kepalanya ke dalam tumpukan kayu. Berharap Gruffalo tak akan mengacak-acaknya.

"Nah Gruffalo, kamu lihat kan? Ular phyton yang besar itu amat takut kepadaku."

"Ekekekee..amazing." Kata Gruffalo.

Mereka melangkah lebih jauh lagi. Menuju tepian sungai.

"Aku mendengar suara twiittthooo..twiitthooo dari balik dahan. Apakah itu, tikus kecil?" "Ohh itu burung hantu." Burung hantu yang sedang tidak siap menerima kedatangan Gruffalo tampak sangat ketakutan. Hanya sekali lirik, burung hantu langsung mengucap selamat tinggal. "Haaa? Kau benar-benar akan minum teh bersama Gruffalo?" "Dadaaaaah tikus kecil. Semoga harimu menyenangkan.." Wussssh.. dengan tenaga tambahan, dikepakkannya sayap menjauhi Gruffalo dan tikus kecil.

"See.. Si burung besar itu takut sekali kepadaku. Masih tak percayakah kamu akan kehabatanku sebagai penguasa hutan ini?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun