Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

28 Oktober 1928: Refleksi Sumpah Pemuda, Pra Kemerdekaan, Pemuda Zaman Now " Belajar Pada Guru"

14 Oktober 2020   00:33 Diperbarui: 28 Oktober 2020   00:34 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari laman Kemnterian Pendidikan dan Kebudayaan

Foto: jarrakposjakarta.com
Foto: jarrakposjakarta.com
Refleksi

Ketiga hal ini yang adalah isi sumpah pemuda. Isi sumpah pemuda ini adalah isi dari sumpah perjuangan pemuda Indonesia. Dan isi sumpah pemuda ini bukan hanya pada saat dulu melainkan juga untuk pemuda-pemuda sekarang dan selamanya di tanah air ini. Para pemuda-pemuda Indonesia dulu melalui gagasan ini bersatu untuk mempertahankan keutuhan Indonesia dan berjuang menuju kemerdekaan. 

Pemuda Indonesia mengyakinni akan masa depan bangsa yang mesti sejahtera dalam kesatuan. Bersatu itu suatu hal yang harus ada dalam kehidupan berbangsa. 

Sebagai bangsa yang hidup dalam penindasan dalam waktu lama, pemuda Indonesia menyadari akan pentingnya kemerdekaan dan hidup dalam kebahagiaan. 

Untuk itu bersatu adalah salah satu kunci dari pencapaian akan kebahagian. Sebagai bentuk persatuan itu pemuda Indonesia sebelum kemerdekaan ingin merdeka dan hidup bebas. 

Oleh karena itu sebagai sebuah bangsa, bangsa Indonesia harus dirangkul pulau-pulaunya untuk berada dalam satu bangsa. Dengan hidup di tanah air yang satu, bangsa yang satu dan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.

Kalau kita merefleksikan kembali mengenai kehidupan para pemuda sebelum kemerdekaan, kita memikirkan mengenai perjuangan mereka dibawa zaman ketidakbebasan di bawa penjajahan. 

Dapat dikatakan bahwa ruang gerak mereka sempit dan terbatas. Kegiatan mereka dilakukan secara tersembunyi agar tidak diketahui dan tidak ditindas. 

Kita bayangkan saja seandainya kita saat ini hidup dalam penindasan dimana ruang gerak kita terbatas. Kita melakukan kegiatan secara rahasia dan sembunyi-sembunyi, tentu tertekan. Dapat dikatakan bahwa nyawa dalam keadaan tidak aman. Itulah situasi dari para pemuda sebelum kemerdekaan. 

Sebagai pemuda kita merefleksikan juga dan membayangkan situasi kita seandainya kita masih hidup dalam zaman seperti sebelum kemerdekaan. Saya yakin dan percaya bahwa kita merasa hidup kita tidak merasakan kebahagiaan dan berjuang untuk bebas.

Saya sebagai pemuda yang hidup di zaman milenial merasa bersyukur dan berterima kasih atas perjuangan pemuda sebelum kemerdekaan yang membawa Indonesia keluar dari penjajahan dan merdeka. Sehingga saya merasakan kebebasan sekarang ini, bebas melakukan aktivitas, bebas berargumentasi dan sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun