Mohon tunggu...
Charly Engel N.S
Charly Engel N.S Mohon Tunggu... Mahasiswa

43225010078 - S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis- Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo. M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan

17 Oktober 2025   06:21 Diperbarui: 17 Oktober 2025   06:21 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan 

Positif Thinking adalah cara berfikir yang di proses secara positif yang menghasilkan “energi yang positif”, yaitu suatu energi yang akan menghasilkan pemikiran-pemikiran dan sikap-sikap yang baik yang dapat membuat manusia menjadi bersemangat melakukan hal-hal yang benar dan menjadi bahagia. Artikel ini membahas pemikiran lima tokoh berpengaruh yang punya peran besar dalam membentuk konsep berpikir positif. Setiap tokoh punya pandangan yang berbeda - beda mulai dari sikap tenang dalam menerima takdir sampai keyakinan bahwa pikiran bisa menciptakan realitas. Dengan memahami perkembangan pemikiran mereka, kita bisa lebih mudah menerapkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber: Modul Prof Apollo 
Sumber: Modul Prof Apollo 
1. Marcus Aurelius (121–180 M) – Filsuf Kaum STOA:

Marcus Aurelius adalah salah satu filsuf paling terkenal dari aliran Stoikisme, yaitu ajaran filsafat yang menekankan pentingnya mengendalikan diri, berpikir rasional, dan menerima hal-hal yang tidak bisa kita ubah. Menurutnya, kebahagiaan sejati tidak ditentukan oleh situasi di luar diri kita, tapi oleh cara kita melihat dan menanggapi setiap keadaan yang terjadi. Salah satu ucapannya yang paling terkenal berbunyi, “You have power over your mind, not outside events. Realize this, and you will find strength.” Kalimat ini menggambarkan inti dari ajarannya, yaitu bahwa kekuatan sejati bukan datang dari kemampuan mengubah keadaan luar, tapi dari kemampuan kita mengendalikan pikiran dan emosi sendiri. Dengan kesadaran seperti itu, seseorang bisa menemukan ketenangan dan kekuatan batin, bahkan saat menghadapi situasi yang sulit sekalipun.


Sumber : Modul Prof. Apollo
Sumber : Modul Prof. Apollo
Contoh Penerapan Pengajaran (Marcus Aurelius) Dalam Kehidupan 

Ajaran Marcus Aurelius dari Stoikisme bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang simpel tapi punya makna yang dalam. Salah satu contohnya adalah belajar menerima hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Misalnya, saat sesuatu tidak berjalan sesuai harapan seperti gagal ujian, kehilangan sesuatu, atau bertemu orang yang bikin kesal ajaran Marcus mengajarkan kita untuk tidak terbawa emosi, tapi lebih fokus pada hal yang masih bisa kita atur, yaitu sikap dan pola pikir kita sendiri.

Contoh Kasus: Menghadapi Nilai Ujian Yang buruk 

Kita sudah berusaha keras belajar untuk ujian, tapi hasilnya tetap tidak sesuai harapan. Wajar kalau merasa kecewa atau kesal. Tapi menurut ajaran Marcus Aurelius, hal seperti ini sebaiknya tidak membuat kita tenggelam dalam emosi negatif. Nilai ujian bukan hal yang sepenuhnya bisa kita kontrol, karena ada banyak faktor lain yang bisa memengaruhi hasilnya. Yang bisa kita kendalikan hanyalah cara kita menanggapinya. Daripada marah atau terus menyalahkan diri sendiri, lebih baik kita menerima hasilnya dengan tenang dan memikirkan apa yang bisa diperbaiki untuk ke depannya. Dengan begitu, kita bisa belajar untuk tetap berpikir jernih, sabar, dan fokus pada langkah positif, bukan terus memikirkan hal yang sudah lewat.

Refleksi Singkat

 Dari pengalaman tersebut, saya belajar bahwa tidak semua hal bisa berjalan sesuai dengan keinginan kita. Namun, seperti ajaran Marcus Aurelius, saya menyadari bahwa yang paling penting adalah cara saya menanggapi setiap keadaan. Dengan tetap tenang dan berpikir rasional, saya bisa menerima hasil apa pun dengan lapang dada. Seperti kata Marcus, “You have power over your mind, not outside events.” -kekuatan sejati ada pada pikiran kita sendiri, bukan pada hal-hal di luar kendali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun