Mohon tunggu...
charlie fiet gianni
charlie fiet gianni Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa penuh semangat yang gemar berbagi wawasan, cerita, dan pengalaman belajar. Berfokus pada pengembangan diri, ilmu pengetahuan, dan inspirasi sehari-hari untuk perjalanan akademik dan kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

''Perbandingan Status Gizi dan Asupan antara Remaja Pesisir dan Remaja Daratan''

25 September 2025   19:55 Diperbarui: 25 September 2025   20:19 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaliknya, remaja di wilayah daratan lebih banyak mengonsumsi pangan nabati, seperti sayuran, buah, umbi-umbian, serta serealia. Dalam penelitian Gibson et al., 2020 pada komunitas pesisir di Nusa Tenggara Timur, ikan ditemukan sebagai sumber hewani utama dalam diet ibu dan anak, sementara keberagaman diet (termasuk konsumsi buah dan sayur) masih rendah di banyak rumah tangga (Gibson et al., 2020). Pola konsumsi rumah tangga seperti ini berimplikasi langsung pada remaja, karena asupan makanan sehari-hari mereka sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pangan di lingkungan keluarga. Selain itu, tinjauan sistematis dari Rachmi et al., 2021 mengenai perilaku makan remaja di Indonesia mengungkapkan bahwa konsumsi pangan nabati, terutama serealia, buah, dan sayuran, masih mendominasi asupan, sementara protein hewani relatif rendah pada kelompok tertentu yang akses pangannya terbatas (Rachmi et al., 2021). Dengan demikian, remaja pesisir cenderung lebih tercukupi dari sisi protein hewani, tetapi berisiko mengalami kekurangan serat, vitamin, dan mineral nabati yang umumnya diperoleh dari sayur dan buah.

Perbandingan status gizi dan asupan makanan antara remaja pesisir dan daratan menunjukkan perbedaan yang nyata dalam pola konsumsi. Remaja pesisir umumnya lebih tercukupi kebutuhan protein hewani dari hasil laut, tetapi berisiko mengalami kekurangan serat serta mikronutrien yang bersumber dari sayur dan buah. Sebaliknya, remaja daratan cenderung lebih terjamin asupan serat dan vitamin dari pangan nabati, namun rentan kekurangan protein hewani. Perbedaan ini menegaskan bahwa status gizi remaja sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis dan ketersediaan pangan di sekitarnya.

 

Sumber:

Beal, T., & Ortenzi, F. (2022). Priority Micronutrient Density in Foods. Frontiers in Nutrition, 9. https://doi.org/10.3389/fnut.2022.806566

Gibson, E., Stacey, N., Sunderland, T. C. H., & Adhuri, D. S. (2020). Dietary diversity and fish consumption of mothers and their children in fisher households in Komodo District, eastern Indonesia. PLOS ONE, 15(4), e0230777. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0230777

Herdiansyah, D., Setiawan, B., Tanziha, I., & Martianto, D. (2025). Differences in knowledge and attitudes of adolescent girls regarding healthy eating in the highlands and coastal areas of Indonesia. Nutricion Clinica y Dietetica Hospitalaria, 45(2), 402--410. https://doi.org/10.12873/452herdiansyah

Liu, D., Ren, Y., Zhong, S., & Xu, B. (2024). New Insight into Utilization of Fish By-Product Proteins and Their Skin Health Promoting Effects. Marine Drugs, 22(5), 215. https://doi.org/10.3390/md22050215

Maulu, S., Nawanzi, K., Abdel-Tawwab, M., & Khalil, H. S. (2021). Fish Nutritional Value as an Approach to Children's Nutrition. Frontiers in Nutrition, 8. https://doi.org/10.3389/fnut.2021.780844

Of, T. H. E. S. (2022). The State of World Fisheries and Aquaculture 2022. In The State of World Fisheries and Aquaculture 2022. https://doi.org/10.4060/cc0461en

Rachmi, C. N., Jusril, H., Ariawan, I., Beal, T., & Sutrisna, A. (2021). Eating behaviour of Indonesian adolescents: a systematic review of the literature. Public Health Nutrition, 24(S2), s84--s97. https://doi.org/10.1017/S1368980020002876

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun