Mohon tunggu...
Charles Yohanes Olin
Charles Yohanes Olin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penerima Beasiswa Unggulan Kuliah 100% Dari Kemendikbud. Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Jakarta Selatan. Jurusan Perhotelan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

"Proses Pengolahan Biji Kopi Hingga Siap Pakai"

17 April 2021   14:12 Diperbarui: 17 April 2021   14:25 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://1.bp.blogspot.com/_G5ovagRvjZc/S3n0wmgLf3I/AAAAAAAABk4/ddgIk7lFD9U/s400/biji+kopi+pada+buah+ceri.jpg

Hallo! saya Charles Yohanes Olin mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti jurusan perhotelan, dan saya adalah penerima Beasiswa Unggulan 100% Kemendikbud.

Siapa sih yang tidak tahu soal kopi,, semua orang pasti mengetahuinya. Kopi memiliki banyak peminat dan juga merupakan minuman yang biasa menemani kita saat bersantai ataupun saat bekerja. Perlu diketahui bahwa; Secangkir Kopi yang kita minum dihasilkan melalui proses pengolahan yang sangat panjang, mulai dari teknik budidaya, pengolahan pasca panen, hingga penyajian akhir. Hanya dari biji kopi berkualitas yang akan menghadirkan secangkir kopi nikmat dengan cita-rasa yang baik. Oleh karena itu, berikut ini adalah penjelasan mengenai Proses pengolahan biji kopi hingga siap pakai.

A. PENGOLAHAN DENGAN PROSES BASAH.

Biaya produksi proses basah lebih mahal dari pada proses kering. Proses basah biasanya sering dipakai untuk mengolah biji kopi Arabika, alasannya karena kopi ini dihargai dengan harga yang cukup tinggi. Sehingga biasa pengolahan yang dikeluarkan masih sebanding dengan harga yang akan diterima. Berikut adalah tahapan untuk pengolahan dengan proses basah.

1. Sortasi.

Buah kopi yang sudah matang akan dipanen dan segera di Sortasi. Proses Sortasi ini merupakan Proses dimana Buah Kopi dipisahkan dari kotoran, buah berpenyakit dan buah cacat. Pemisahan antara buah yang berwarna merah, dengan buah yang kuning atau hijau. Serta pemisahan buah superior (Mulus dan Berwarna Merah) dengan buah inferior, hal ini dilakukan untuk mendapatkan biji kopi yang berkualitas.

2. Pengupasan.

Setelah buah kopi di sortasi, selanjutnya buah kopi akan di kupas menggunakan bantuan mesin pengupas. Terdapat 2 jenis mesin pengupas kopi yaitu, yang dapat diputar manual dan bertenaga mesin. Untuk memudahkan dalam pengupasan biji kopi, alirkan lah air secara terus menerus kedalam mesin pengupas selama proses pengupasan. Hal ini dilakukan agar jaringan kulit buah mudah terlepas dari bijinya. Hasil dari pengupasan kulit buah dari biji kopi ini biasanya disebut sebagai Biji Kopi HS atau biji kopi yang masih memiliki kulit tanduk.

3. Fermentasi Biji Kopi HS.

Setelah proses pengupasan dilakukan, langkah selanjutnya adalah proses fermentasi biji kopi HS. Ada 2 yang dapat dilakukan, yang pertama; Merendam biji kopi dalam air bersih, dan yang kedua; Biji kopi yang basah ditumpuk dalam bak semen atau bak kayu lalu ditutup dengan karung goni yang selalu dibasahkan. Proses fermentasi pada lingkungan tropis dilakukan selama 12-36 jam, atau bisa juga dilihat dari apabila lapisan lendir yang menyelimuti biji kopi sudah hilang maka proses fermentasi dapat dikatakan selesai. Setelah itu biji kopi di cuci bersih dari sisa-sisa lendir dan kulit buah yang masih menempel pada biji kopi.

4. Pengeringan.

Setelah biji kopi HS di fermentasi, langkah selanjutnya adalah proses pengeringan yang dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan di jemur dibawah sinar matahari atau dengan bantuan mesin pengering. Biji kopi ditebarkan secara merata dan tidak tebal agar proses pengeringan bisa merata dan dibalik secara teratur apalagi ketika biji kopi masih basah.

Proses penjemuran dilakukan selama 2-3 minggu dan akan menghasilkan biji kopi dengan kadar air berkisar 16-17%, sedangkan jumlah kadar air yang di inginkan adalah 12%. Hal ini dilakukan agar biji kopi yang dihasilkan tidak mudah berubah rasa dan tahan akan serangan jamur. Mengingat bahwa biji kopi sebelumnya telah direndam dan di fermentasi dengan air maka harus dilakukan proses pengeringan lanjutan, biasanya dilakukan dengan bantuan mesin untuk menghasilkan biji kopi yang berkualitas dan untuk menghemat waktu dan tenaga.

5. Pengupasan Kulit Tanduk.

Setelah proses pengeringan dan telah mendapatkan biji kopi dengan kadar air 12%, maka langkah selanjutnya adalah mengupas kulit tanduk pada biji kopi. Hal ini dapat dilakukan dengan ditumbuk atau dengan bantuan mesin pengupas (Huller), namun dianjurkan untuk menggunakan mesin untuk menghindari kerusakan pada biji kopi. Setelah kulit tanduk dikupas maka biji kopi dapat disebut sebagai Biji Kopi Beras (Green Bean).

6. Sortasi Akhir.

Proses ini dilakukan untuk memisahkan biji kopi beras (green bean) dengan kotoran dan biji yang pecah atau hancur. Yang selanjutnya akan dikemas dan disimpan sebelum di distribusikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun