Masa depan Sinisa Mihajlovic sempat berada di ujung tanduk menyusul performa AC Milan yang tak kunjung membaik. Kemenangan 2-1 atas Carpi di pentas Coppa Italia, Kamis (14/01/2016) dini hari WIB menimbulkan tanda tanya: apakah pria asal Serbia itu sudah aman?
Jawaban bisa ya, bisa juga tidak. Namun yang terpenting dan dibutuhkan saat ini adalah konsistensi performa tim yang berujung pada hasil positif. Menyusul penurunan prestasi, meski baru menduduki jabatan pelatih sejak awal musim ini, gonjang-ganjing tentang masa depannya pun mencuat. Nama Marcello Lippi telah digadang-gadang sebagai suksesor.
Kemenangan atas Carpi yang mengantar Rossoneri ke semifinal setidaknya membuat mantan bek Lazio itu bisa bernapas lega, menarik nafas lebih panjang.
Sebelum pertandingan ini, pria 46 tahun itu hakulyakin posisinya masih aman dan ia sama sekali tak khawatir sesekali bakal ditendang keluar dari San Siro.
“Sudah tiga bulan romor tentang saya berhembus. Ini bukan masalah, saya tenang dan saya menjalani laga satu per satu,”ungkapnya.
Kemenangan atas Carpi setidaknya membuat mantan pelatih Sampdoria itu bisa lebih tenang, setidaknya menutup kabar miring terkait pertemuannya dengan presiden Milan, Silvio Berlusconi sebelum pertandingan tersebut.
“Saya maju dengan kepala terangkat tinggi sebagaimana selalu saya lakukan. Saya hanya kasihan dengan para pemain saya, karena saya memiliki keyakinan dalam diri mereka. Orang dapat menulis apa yang mereka suka tentang saya,”ungkap Miha setelah laga kontra Carpi.
Sampai kapan Miha akan terus berkepala tegak? Kemenangan demi kemenangan akan memberikannya rasa aman. Namun hasil buruk sudah pasti membuatnya tak bisa berkilah dan menghindari nasib buruk seperti yang baru dituai koleganya di Serie A, Rudi Garcia yang baru saja ditendang dari kursi pelatih AS Roma.
