Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kemenangan Maroko Tunjukkan Titik Lemah Belgia dan Jepang Batal Kunci Tiket 16 Besar

28 November 2022   00:07 Diperbarui: 28 November 2022   07:43 2488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belgia, terlihat tidak seperti tim yang berada di peringkat dua dunia. Level mereka kali ini tidak terlihat lebih tinggi dari Maroko yang berada 20 tangga di belakangnya.

Blunder Moriyasu

Pemandangan kurang lebih sama terjadi beberapa jam sebelumnya. Jepang menguasai jalannya pertandingan dengan "ball possession" 57 persen. Tiga belas kali melepaskan percobaan hanya tiga tepat sasaran.

Kosta Rika yang tidak dalam posisi bagus untuk menguasai bola hanya empat kali melakukan ancaman dengan satu-satunya "shot on target" yang kemudian berujung gol.

Statistik itu jelas menunjukkan kelemehan Jepang. Selain karena kerja keras dan kerja cerdas Kosta Rika, Jepang yang dominan di semua aspek, ternyata buruk dalam penyelesaian akhir.

Finishing dan sentuhan akhir yang menyedihkan membuat peluang mereka untuk mendapat tiket ke babak 16 besar dari lag aini, sirna.

Tim besutan Hajime Moriyasu tampak frustrasi setelah percobaan demi percobaan tak sangguh meruntuhkan kokohnya benteng pertahanan Kosta Rika yang dijaga kuartet Kendall Waston, Francisco Calvo, Oscar Duarte, dan Bryan Oviedo, dengan Keylor Navas di bawah mistar gawang.

Tembakan Keysher Fuller kemudian menjadi pembeda. Gol semata wayang di menit ke-81 dari satu-satunya "shot on target" yang sanggup dibuat Kosta Rika. Hiroki Sakai, Ao Tanaka, Takefusa Kubo, dan Daizen Maeda tidak dimainkan. Takehiro Tomiyasu yang menjadi pemain pengganti sebelumnya juga tidak dimainkan. Sementara Ito Junya baru diturunkan belakangan.

Pelatih Jepang harus menanggung akibat dari keputusannya melakukan rotasi. Alih-alih memilih kontinuitas, ia justru melakukan lima perubahan.

Ia pun harus membayarnya mahal. Kinerja timnya jauh dari harapan. Membuat mereka membuang peluang emas mendapatkan tiket ke fase "knock out" yang sudah di depan mata.

Selanjutnya, tiket itu harus mereka raih dengan bekerja keras di laga terakhir menghadapi salah satu unggulan, Spanyol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun