Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tidak Hanya Cara Mengalahkan Jerman, dari Jepang Kita Belajar Etos Kebersihan

27 November 2022   10:49 Diperbarui: 27 November 2022   10:53 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang ganti timnas Jepang di Piala Dunia 2022: https://twitter.com/FIFAcom

Apa yang kemudian terjadi? Para Samurai Biru bisa memenangkan pertempuran yang sebelumnya diprediksi tidak akan mereka menangkan.

Kebersihan

Tidak hanya kerja keras. Di luar lapangan, seusai laga, tangkapan layar kamera kemudian menyiarkan peristiwa yang membuat dunia berdecak kagum.

Kemenangan yang baru saja diraih tidak menenggelamkan para penggemar dalam euforia. Para fan tidak dininabobokan oleh sejarah yang baru saja diukir tim kesayangan.

Mereka sadar tangguh jawab mereka belum selesai dengan berakhirnya pertandingan. Mereka menunjukkan etos yang sudah mandarah daging. Etiket sopan santun dan tanggung jawab.

Biasanya, seusai pertandingan, apalagi selevel Piala Dunia, maka para penggemar baik dari kubu pemenang atau pesakitan, akan kompak meninggalkan stadion dengan menyisahkan sampah.

Sisa dari makanan dan minuman yang baru saja mereka nikmati dibiarkan tergeletak begitu saja. Mereka menganggap bukan tanggung jawab untuk membereskan. Ada orang lain yang bertugas untuk itu.

Namun, anggapan naif itu tidak ada di kubu suporter Jepang. Di tengah suasana hati yang berbunga-bunga atas kesuksesan membungkam pemilik empat gelar Piala Dunia, para penggemar dengan penuh kesadaran memungut sampah.

Aksi suporter Jepang membersihkan sampah seusai pertandingan: bbc.com
Aksi suporter Jepang membersihkan sampah seusai pertandingan: bbc.com

Mereka memunguti platik atau kemasan makanan dan minuman lalu dimasukan ke kantong plastik berukuran besar. Bungkusan berwarna biru berisi sampah itu kemudian diikat rapih dan diletakan di atas bangku penonton.

Tentu pemandangan ini bukan insidental dan parsial. Para fan itu tidak sedang mencari perhatian dan ingin memanen pujian dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun