Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Iran, Mahsa Amini, dan Jalan Pembebasan

26 November 2022   08:50 Diperbarui: 26 November 2022   18:29 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Slogan yang dibentangkan fan Iran di Piala Dunia 2022: AMJADT25 via TWITTER via Kompas.com

Persis seperti kata Ehsan. "Kami di sini, tetapi itu tidak berarti bahwa kami tidak boleh menjadi suara mereka, atau kami tidak boleh menghormati mereka."

Ehsan sudah mengambil keputusan berani dan penuh risiko. Jelas, apa yang dikatakan full-back AEK Athens itu tidak tanpa konsekuensi.  Perjuangan mereka dari lapangan hijau tentu bertujuan untuk memberi perubahan bagi masyarakatnya.

Seruanya bisa memantik gelombang protes yang lebih besar. Pihak yang menentang pemerintah akan membocengi momentum ini untuk semakin menggencarkan aksinya.

Mungkin saja, orang-orang Iran yang sependapat dengan Ehsan dan tengah berada di Qatar akan memaknainya sebagai ungkapan pembebasan. Mereka akan semakin menikmati sepak bola sambil meneguk kebebasan seluas-luasnya yang tidak dengan mudah mereka dapatkan di negara asalnya.

Hanya saja, mengatakan sesuatu yang politis di turnamen besar apalagi menyinggung pemerintah tidak bisa tidak bakal mendatangkan masalah. Apalagi seruan sensitif itu digelorakan di Qatar, sekutu penting Iran.

Ehsan bisa dianggap sedang melakukan upaya provokasi. Hasutan yang bakal membuat telinga dan muka pemerintah Iran merah padam.

Setelah Piala Dunia usai, bila Ehsan dan kawan-kawan tidak sanggup menghadirkan prestasi dan kebanggaan di lapangan, maka mereka bisa saja menghadapi sesuatu yang serius.

Sadar akan aksi boikot menyanyikan lagu kebangsaan awal pekan lalu menjadi buah bibir dunia, Ehsan mengatakan mereka tidak sedang dalam tekanan apa pun. Artinya, apa yang mereka lakukan bebas dari intervensi.

Hanya saja, kemenangan 2-0 yang mereka raih di pertandingan kedua menghadapi Wales dibarengi kecaman para penggemar. Tidak seperti beberapa hari lalu, kali ini para pemain Iran membuka mulut. Para penggemar menitikan air mata ketika lagu kebangsaan berkumandang.

Namun, mereka menebusnya dengan kemenangan dramatis berkat sepasang gol di masa injury time.  Pemain pengganti Roozbeh Cheshmi di menit 90+8 dan Ramin Rezaeian dua menit berselang.

Kemenangan yang mengirim Wales ke dasar klasemen dengan satu poin berkat hasil imbang 1-1 kontra Amerika Serikat di matchday pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun