Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Iran, Mahsa Amini, dan Jalan Pembebasan

26 November 2022   08:50 Diperbarui: 26 November 2022   18:29 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Slogan yang dibentangkan fan Iran di Piala Dunia 2022: AMJADT25 via TWITTER via Kompas.com

Tidak hanya itu. Iran sebenarnya sedang mengalami banyak masalah. Sebagaimana tercermin dalam seruan agar Iran ditendang dari Piala Dunia menyusul kabar dukungan Iran terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Lalu soal hak asasi manusia terutama kepada kaum wanita adalah beberapa contoh.

Pemain berusia 32 tahun itu tegas mengumandangkan kepada dunia bahw rakyat di negaranya sedang tertindas. Mereka tengah berada dalam situasi yang tidak membahagiakan.

"Kita harus menerima bahwa kondisi di negara kita tidak benar dan rakyat kita tidak bahagia," tegasnya seperti dilansir dari bbc.com.

Pernyataan Ehsan dengan sendirinya menggambarkan bahwa apa yang dilakukan otoritas Iran tidak lain dari sebuah upaya represif. Pemandangan yang bisa kita konfirmasi melalui pemberitaan luas.

Ia pun mengirim simpati dan dukungan kepada rakyat Iran yang telah dan sedang menjadi korban.

"Mereka harus tahu bahwa kami bersama mereka, kami mendukung mereka dan kami bersimpati dengan mereka."

Memang bukan rahasia lagi, momen besar seperti ini menjadi kesempatan terbaik untuk menarik atensi dunia.

Para pemain paham bagaimana memanfaatkan momentum, sebagaimana sering terjadi selama ini. Ya, sepak bola tidak pernah lepas sepenuhnya dari unsur-unsur lain entah itu  sosial, politik, ekonomi, dan keamanan.

Dari Qatar, para pemain Iran itu ingin mengabarkan bahwa negaranya sedang mengalami masalah.

Pelatih Iran, Carlos Queiroz pun tidak keberatan dengan komentar-komentar di luar sepak bola. Alih-alih fokus pada pertandingan, pelatih asal Portugal itu tetap membuka ruang kebebasan bagi para pemainnya.

Mungkin saja dengan tidak memberikan batasan, para pemain bisa semakin termotivasi. Semangat mereka di lapangan pertandingan akan berlipat ganda. Mereka tidak hanya bermain untuk menang dan memetik poin. Mereka juga bermain untuk memperjuangkan nasib orang-orang di negara asalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun