Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Walau Dikepung China, Rachel/Trias dan Putra/Patra di Ambang Sejarah Kejuaraan Dunia Junior 2022

30 Oktober 2022   09:51 Diperbarui: 30 Oktober 2022   09:51 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muh Putra Erwiansyah/Patra Harapan Rindorindo akan bertarung di final perorangan WJC 2022: DOK PBSI via Kompas.id

 

Indonesia memiliki kesempatan meraih dua medali emas dari ajang BWF World Junior Championship (WJC) atau Kejuaraan Dunia Junior 2022.

Dua dari tiga wakil yang bertarung di babak semifinal di Palacio de Deportes de Santander, Santander, Spanyol, Sabtu (29/10/2022) sore hingga malam WIB, berhasil melangkah ke partai pamungkas.

Kita menyayangkan Ester Nurumi Tri Wardoyo tak mampu memanfaatkan kesempatan emas saat menghadapi Yuan An Qi dari China. Sempat unggul di gim pertama, unggulan tiga ini justru kehilangan konsistensi di dua gim berikutnya.

Ester yang merupakan saudari kandung Chico Aura Dwi Wardoyo, tunggal putra PBSI, kalah rubber game, 21-17, 15-21, 11-21.


Tunggal putri kelahiran Papua itu mengakui banyak melakukan kesalahan sendiri di gim ketiga. Alih-alih bangkit, ia justru semakin kehilangan fokus dan kepercayaan diri.

Di set sebelumnya ia terjebak dalam pola permainan lawan sehingga pemain non-unggulan itu bisa melakukan "comeback".

Memang ia menyesal di kesempatan terakhir bermain di ajang ini, ia tak mampu berbicara banyak. Dengan pengalamannya yang sudah mulai tampil di level senior, ia harus puas membawa pulang medali perunggu.

"Saya harus memperbaiki fisik saya dan mempertajam akurasi pukulan-pukulan saya," janji Ester melansir situs resmi PBSI.

Indonesia masih memiliki harapan untuk menebus kegagalan mempertahankan Piala Suhadinata, beregu campuran, dengan prestasi dari dua sektor di nomor individual. Ganda putri dan ganda putra. Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari dan Muh Putra Erwiansyah/Patra Harapan Rindorindo.

Hasil semifinal WJC 2022, Sabtu (29/10/2022): tournamentsoftware.com
Hasil semifinal WJC 2022, Sabtu (29/10/2022): tournamentsoftware.com

Peluang besar

Di atas kertas, kedua harapan terakhir Indonesia itu sesungguhnya memiliki peluang besar. Di satu sisi, mereka berstatus unggulan dibanding para calon lawan.

Menariknya, lawan para pemain Indonesia berasal dari negara yang sama. China.

Negeri Tirai Bambu memang mendominasi nomor perorangan. Setelah dijegal Indonesia di Piala Suhadinata, mereka begitu bertaji untuk meraih banyak medali emas.

China meloloskan lima wakil ke partai pamungkas. Satu medali emas sudah pasti mereka raih setelah terjadi "all Chinese final" ganda campuran yang mempertemukan dua pasangan non-unggulan, Zhu Yi Jun/Liu Sheng Shu versus Liao Pin Yi/Huang Ke Xin.

Yuan An Qi yang menaklukkan Ester di babak semifinal akan menghadapi sesama pemain yang tidak diunggulkan. Tomoka Miyazaki asal Jepang akan berjuang untuk merebut satu-satunya kesempatan bagi Jepang meraih medali emas.

Begitu juga Taiwan dan India yang akan berebut podium tertinggi di tunggal putra. Kuo Kuan Lin dari Taiwan kontra S.Sankar Muthusamy Subramanian yang merupakan unggulan empat asal India.

Bagaimana kans dua wakil Merah-Putih?

Di sisi berbeda, dua wakil Indonesia memiliki tren positif sejak turnamen beregu campuran. Meski tidak berhasil menggapai klimaks hingga mempertahankan Piala Suhadinata setelah secara mengejutkan dikalahkan Taiwan di semifinal, kedua pasangan itu memperlihatkan permainan yang konsisten, bahkan menghibur.

Rachel/Trias, begitu sapaan mereka, melangkah ke final usai mengalahkan Rui Kiyama/Kanano Muroya dari Jepang yang ditempatkan sebagai unggulan 15.

Rachel/Trias terlihat berusaha memperlihatkan status mereka. Hanya saja, pasangan Negeri Sakura itu tidak mau menyerah begitu saja. Kedua pasangan pun terlibat pertarungan sengit hingga tiga gim, setelah Rachel/Trias sempat kehilangan gim pertama.

Kemenangan  12-21, 21-19, 21-14 kian mendekatkan Rachel/Trias dengan medali emas. Lawan terakhir mereka adalah Liu Sheng Shu/Wang Ting Ge.

Liu/Wang yang mengandaskan pasangan Jepang Kokona Ishikawa/Riko Kiyose 17-21, 21-13, 21-17 dikenal memiliki "power" yang bagus. Hal ini disadari oleh Rachel/Trias yang membuat mereka patut mewaspadainya.

"Mereka powernya besar dan mainnya terus menyerang. Ini akan kami waspadai dan antisipasi. Diskusi juga dengan pelatih apa strategi yang harus dimainkan," tegas Rachel.

Bila Rachel/Trias mampu menyiapkan strategi dan menjalankannya dengan tepat, berikut konsentrasi dan stamina yang terjaga, serta semangat pantang menyerah seperti diperlihatkan di babak empat besar, maka bukan mustahil mereka akan berjaya.

Ditambah lagi, Rachel/Trias sudah di ambang sejarah. Tidak hanya bagi karier keduanya, tetapi juga bagi ganda putri Indonesia yang belum juga merebut emas sejak turnamen itu pertama kali digelar pada 1992.

"Kami sudah tidak sabar main di final, kami siap tampil habis-habisan. Tapi tetap tidak boleh terlalu excited," tutup Rachel.

Kita mendukung sambil menanti akhir cerita perjuangan Rachel/Trias. Mengukir sejarah baru, atau mengikuti jejak Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi pada edisi 2019 yang harus puas sebagai runner-up.

Putra/Patra Jaga Prestasi 

Sekali lagi, seperti Rachel/Trias, Putra/Patra lebih dijagokan dibanding lawannya Xu Hua Yu/Zhu Yi Jun.

Putra/Patra lolos ke partai penghabisan dengan menyingkirkan pasangan Korea Song Hyun Cho/Beom Soo Park. Sementara Xu/Zhu memupuskan harapan pasangan Thailand, Apiluk Gaterahong/Witchaya Jintamuttha.

Putra/Patra seperti tanpa hambatan. Namun, di balik kemenangan straight set 21-19 dan 21-13, Putra/Patra merasa lawan memberi perlawanan ketat terutama di gim pertama.

"Setelah menang di gim pertama, kita coba terus untuk menekan lawan. Mungkin mereka jadi tidak nyaman dan akhirnya tidak bisa keluar dari tekanan," ungkap Putra.

Kini, setapak lagi Putra/Patra menginjakkan kaki di podium jawara. Konsistensi dan permainan menghibur, dengan salah satu dari keduanya mengingatkan kita pada Kevin Sanjaya, perlu dituntaskan dengan gelar juara.

Hanya saja, meski lawan tidak berstatus unggulan, mereka harus menjaga sikap, mental, dan teknik. Jangan sampai semangat menggebu-gebu menjemput medali emas justru merontokkan kualitas.

Sebagaimana dikatakan Putra, berbagai pengalaman di level senior sekiranya membuat mereka makin mantap bertarung di laga final.

"Kita tidak berpikir apa-apa sih ketika masuk lapangan, yang penting percaya diri dan yakin saja. Kita juga sudah beberapa kali main di turnamen level senior jadi sudah lebih hafal tekanan-tekanan di turnamen," jelas Putra.

Prestasi yang niscaya akan ditorehkan Putra/Patra tidak hanya berarti bagi keduanya sebagai pasangan, tetapi juga bagi tim Indonesia.

Kegagalan pekan sebelumnya dibalas dengan manis, juga oleh sektor yang hampir selalu menjadi tumpuan tim Indonesia.

Pada edisi sebelumnya, tiga tahun silam di Kazan, Rusia, Indonesia merebut dua medali emas, dua perak, dan satu perunggu.

Satu dari dua medali emas itu disumbangkan sektor ganda putra di nomor perorangan melalui Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Dua perak dari Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi (ganda putri) dan Leo Carnando/Indah Cahya Sari Jamil (ganda campuran. Yonathan Ramlie kebagian perunggu tunggal putra setelah gagal bersaing dengan para pemain muda yang saat ini sudah wira-wiri di level senior seperti Christo Popov dan sang juara saat itu, Kunlavut Vitidsarn.

Begitu juga Leo/Daniel yang kini dijuluki The Babies sudah menjadi pasangan elite dunia. Semoga prestasi yang diukir dua finalis kali ini menjadi modal sekaligus anak tangga menuju level utama, seperti ditunjukkan para pendahulu mereka.

Semoga!

Jadwal final WJC 2022, Minggu (30/10/2022): tournamentsoftware.com
Jadwal final WJC 2022, Minggu (30/10/2022): tournamentsoftware.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun