Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

"Comeback" Jepang Nyaris Bikin Patah Hati, 3 Kunci Indonesia ke Final Piala Thomas 2022

14 Mei 2022   00:40 Diperbarui: 14 Mei 2022   04:00 2258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Anthony Ginting usai menumbangkan Kento Momota, 21-13, 14-21 dan 21-12 di semifinal Piala Thomas 2022: ANTARA FOTO/M HIDAYAT via Kompas.com

Malam yang semula pendek, kemudian menjadi panjang. Kelegaan yang hampir tuntas,  perlahan berubah rupa. Optimisme yang membuncah di awal, lantas berubah jadi "senam jantung". Bersyukur,  berakhir bahagia.

Itulah yang terjadi di partai semifinal Piala Thomas 2022 antara Indonesia menghadapi Jepang di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat (13/5/2022) malam hingga Sabtu dini hari WIB.

Keunggulan 2-0 memang hampir membuat Indonesia mengulangi kegemilangan saat menyingkirkan China di babak perempat final, sehari sebelumnya.

Namun, Jepang adalah Jepang. Hasil akhir pertandingan penuh ketegangan dan sungguh menguras segala sumber daya jasmani dan rohani, baik dari para pemain maupun para penonton.

Seperti perebutan tiket final di lapangan 1 antara India versus Denmark, situasi penuh persaingan juga terjadi di lapangan 2, tempat tim Indonesia hampir saja ditelikung Jepang. "Comeback" Negeri Sakura yang hampir menghadirkan hari patah hati di Tanah Air.

Indonesia kembali menurunkan formasi seperti saat mencukur China 3-0 di babak perempat final. Anthony Sinisuka Ginting dan pasangan baru, Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi ujung tombak. Jonatan Christie, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Shesar Hiren Rhustavito mengisi tiga slot lainnya.

Ranking dunia dan skor pertemuan ternyata tidak menjadi jaminan hasil akhir.

Rekap pertandingan semifinal Piala Thomas 2022 antara Indonesia versus Jepang: tournamentsoftware.com
Rekap pertandingan semifinal Piala Thomas 2022 antara Indonesia versus Jepang: tournamentsoftware.com

Pertama, permaian terbaik Ginting dalam duel MomoGi Jilid 16

Saat Ginting dan Kento Momota dipastikan bertemu setelah 2,5 tahun, publik badminton tentu menyambutnya dengan gembira. Dua pemain yang sudah mencuri hati fan sejagad dengan pertarungan ciamik.

Ginting, dengan ranking dunia yang lebih rendah dibanding Momota dan begitu juga tertinggal dalam skor "head to head" sudah menunjukkan perkembangan signifikan dan mampu mengimbangi Momota.

Pada pertandingan krusial hari ini Ginting dan Momota ingin menandai "comeback" mereka setelah gagal menyumbang angka di babak grup.

Ginting menelan tiga kekalahan beruntun masing-masing dari pemain Singapura, Loh Kean Yew, 13-21 dan 14-21 di laga pertama, berlanjut takluk dari Kunlavut Vitidsarn asal Thailand, 12-21, 21-15, 9-21 hingga menjadi salah satu sebab tim Indonesia sampai ketar-ketir menghadapi Korea Selatan dalam perebutan juara Grup A setelah takluk 16-21, 21-15, 14-21 dari Heo Kwanghee.

Ginting baru mendapat titik balik saat kembali dipercaya menghadapi China. Bersua pemain 38 BEF, Zhao Jun Peng, Ginting yang berada di ranking 5 BWF menang rubber game, 21-12,25-27, dan 21-17.

Menghadapi Momota di pertemuan ke-16, Ginting tidak mau membiarkan mantan pemain nomor satu dunia itu mendiktenya sejak awal.

Akhir dari pertarungan berkelas Ginting versus Momota di semifinal Piala Thomas 2022: Twitter @BadmintonTalk
Akhir dari pertarungan berkelas Ginting versus Momota di semifinal Piala Thomas 2022: Twitter @BadmintonTalk

Unggul 4-2, Ginting terus melaju hingga 11-6 di interval gim pertama. Ginting memberi tekanan kepada Momota dengan smes silang akurat, permainan depan net ciamik, hingga pertahanan yang rapat.

Momota tak diberi kesempatan untuk menemukan pola permainannya. Pemain yang kini berada di ranking 2 BWF terus tertinggal 18-8 hingga kehilangan gim pertama.

Situasi berubah di gim kedua. Laiknya pertarungan dua pemain dengan kualitas di atas rata-rata, Momota mendapat momentum bangkit. Sempat imbang 5-5, Momota mendapat kesempatan memimpin.

Momota unggul 10-11, lalu memperlebar keunggulan 12-16. Patut diakui Ginting kehilangan akurasi. Mungkin saja disebabkan karena stamina yang mulai terkuras. Momota hanya memberi Ginting 14 poin untuk memaksa pertandingan berlanjut ke set ketiga.

Ginting kembali ke bentuk terbaik di set penentuan. Ia langsung tancap gas 5-2. Ginting memperagakan sisi terbaik yang sempat hilang. Variasi pukulan, smes silang yang tajam, hingga keberanian beradi di depan net.

Momota dibuat kewalahan dan dalam tekanan setelah tertinggal sangat jauh 2-11 saat jeda.

Tidak diragukan lagi, Ginting benar-benar membuat kita para pendukungnya tersenyum bangga. Ia memperagakan atraksi memukau, membuat Momota nyaris tak berkutik.

Momota sempat bangkit. Memperkecil ketertinggalan menjadi 7-14, hingga 9-15. Namun selisih enam poin cukup jauh untuk dikejar. Ginting pun kembali mengurangi kesalahan sendiri dan smes silang ke sisi kanan pertahanan Momota memastikan kemenangan Ginting dalam duel MomoGi jilid 16 ini dengan skor..

Kemenangan dari pertarungan melelahkan lebih dari 80 menit memberi Indonesia poin pertama. Secara psikologis menguntungkan tim Merah Putih yang lebih percaya diri di partai berikutnya.

Selain itu, kemenangan ini membuat skor pertemuan mereka menjadi 5-11. Ginting, ranking 5 BWF, memang masih terpaut jauh dalam rekor pertemuan.

Namun, hari ini, pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu membuktikan kualitasnya sebagai pemain kelas dunia. Kembalinya Ginting ke performa yang selama ini kita nanti-nantikan. Salut!

Kedua, kolaborasi apik senior-junior, perpaduan nomor 1 dan 2 dunia

Ahsan/Kevin di awal kebersamaan mereka di Piala Thomas ditandai dengan kekalahan.  Hasil minor menghadapi Kang Minhyuk/Seo Seungjae dua hari sebelumnya ternyata lebih dari cukup menjadi kesempatan untuk saling mengenal dan membangun ikatan sebagai pasangan baru.

Dua pertandingan berikutnya kita menyaksikan bagaimana mereka sukses mencuri perhatian sebagai partner baru yang memukau. Seperti Liu Yuchen/Ou Xuan Yi dari China, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi pun tak sanggup membendung mereka.

Hoki/ Kobayashi langsung memberi tekanan pada Ahsan/Kevin. Pasangan Negeri Sakura dengan ranking dunia terbaik saat ini sukses membuat pasangan baru itu kewalahan.

Mereka bermain cepat, tidak memberi kesempatan pada Ahsan/Kevin untuk mendapat poin dengan pertahanan solid, dan sebaliknya melancarkan smes-smes keras mematikan.

Sempat imbang 2-2, pasangan ranking 4 BWF itu bisa mengakhiri interval pertama dengan selisih poin cukup jauh, 11-5.

Ahsan/Kevin masih kesulitan menemukan pola permainan. Sejumlah upaya mulai dari pukulan-pukulan silang hingga membuang bola jauh ke belakang sempat bisa diantisipasi lawan.

Dalam kedudukan tertinggal cukup jauh 7-17 lalu 14-17, Ahsan/Kevin mendapat momentum bangkit. Bermula dari servis yang dilakukan Kevin. Perlahan-lahan mereka mengejar ketertinggalan, mengubah skor 17-20 menjadi 20-20, lantas merebut dua poin terakhir memanfaatkan posisi pemain Jepang yang mulai kehilangan konsentrasi.

Hoki/Kobayasyi memberikan respon bagus di awal gim kedua dengan merebut tiga poin pertama. Situasi di gim pertama berulang di awal gim kedua. Kevin/Ahsan kembali tertinggal jauh, 3-11. Pertahanan pasangan Negeri Sakura sulit ditembus oleh berbagai skema serangan yang dilancarkan #BabahKevin.

Setelah interval, Kevin/Ahsan belum mampu memutus laju poin lawan. Pukulan Hoki yang melebar dari bidang permainan sempat memberi Kevin/Ahsan satu poin dalam kedudukan 4-12.

Namun, pasangan Jepang yang sudah lebih lama bertandem dibandingkan Ahsan/Kevin, kembali memberi tekanan. Selisih poin kian lebar, 4-15, lalu 5-18,hingga merebut gim kedua, 8-21.

Gim ketiga adalah pertarungan determinasi dan mental. Kevin dan Ahsan adalah pemuncak ranking dunia dengan tandem berbeda yakni Marcus Gideon dan Hendra Setiawan.

Mereka sudah terbiasa menghadapi situasi genting. Walau belum lama disatukan di turnamen besar, Ahsan/Kevin tetap menunjukkan kualitas individu mereka.

Perpaduan dari dua pemain terbaik yang ditunjukkan dalam permainan cepat ala Kevin, smes keras Ahsan, hingga pertahanan rapat ala The Daddies dan Minions.

Ahsan/Kevin mampu tancap gas untuk memimpin 6-4 lantas 11-8 dan 16-11. Kegigihan pasangan Jepang patut diacungi jempol. Mereka terus mengejar hingga mampu menyamakan kedudukan 20-20 lalu 22-22.

Dua poin terakhir, sekali lagi, membedakan kapasitas senior-junior yang sudah matang dan bersatu menghadapi poin-poin yang menguras tenaga dan emosi serta mempertaruhkan ketahanan mental dan konsentrasi. Pertarungan yang membuat para penggemar ikut merasakan ketegangan.

Sebuah olahraga jantung  dari ketertinggalan 10 poin dalam kedudukan 7-17 hingga dua poin penentuan yang memompa adrenalin, yang kemudian dimenangi pasangan Indonesia 22-20 8-21 24-22 dalam tempo satu jam dan enam menit. What a match!

Ketiga, Vito adalah kunci pamungkas.

Ya, pemain tunggal putra paling senior dari sisi usia, tetapi senantiasa berada di balik bayang-bayang Ginting dan Jojo.

Pemain berusia 28 tahun itu menjadi harapan dari tim Indonesia beserta para pendukung di Tanah Air saat menghadapi Kodai Naraoka di partai kelima.

Shesar Hiren Rhustavito menjadi penentu lolosnya Indonesia ke final Piala Thomas 2022:  ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT via Kompas.com
Shesar Hiren Rhustavito menjadi penentu lolosnya Indonesia ke final Piala Thomas 2022:  ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT via Kompas.com

Tampil saat skor imbang 2-2 setelah Jonatan Christie dan Fajar/Aflian dikalahkan Kenta Nishimoto 20-22 13-21 dan Akira Koga/Yuta Watanabe 14-21 21-13 18-21, Vito menjadi tumpuan terakhir tim Merah Putih.

Secara peringkat Vito lebih baik. Ranking 24 versus 48 BWF. Namun, Vito sungguh mewaspadai pemain 20 tahun yang memiliki keuletan dan kecepatan.

Ditambah lagi, Kodai semakin bersemangat setelah tim Jepang mampu mengejar ketertinggalan 0-2. Pertarungan yang berlangsung tengah malam itu menjadi ujian bagi ketahanan fisik dan mental kedua pemain.

Vito unggul jauh 11-2 di interval pertama. Kesempatan bagi Vito untuk terus mengumpulkan poin saat sang lawan tengah berjuang bangkit. Pemain kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah it uterus menjauh 13-4, 14-5, 17-12, 19-15 hingga menutup gim pertama, 21-17.

Seperti saat mengadapi Jia Wei Joel Koh dari Singapura dan Sitthikom Thammasin asal Thailand di dua pertandingan awal penyisihan Grup A, dalam situasi yang lebih memeras adrenalin, Vito menunjukkan keunggulan smes, taktik permainan, dan pertahanan.

Hanya kehilangan poin pertama, Vito kemudian berbalik unggul, 2-1, 5-2, 8-2, hingga 11-4. Dalam posisi memimpin, Vito berusaha agar kendali tidak sampai lepas. Dalam 44 menit Vito menunjukkan diri sebagai kunci terakhir yang mengantar skuad Merah Putih ke partai pamungkas, tangga terakhir untuk mempertahankan gelar, berkat kemenangan straight set, 21-17 dan 21-11.

Tantang India

Indonesia akan menghadapi India di laga penghabisan. India ingin menyempurnakan sejarah dengan generasi emasnya: pertama kali ke final dan meraih gelar.

Kemenangan 3-2 atas Denmark menjadi isyarat Kidambi Srikanth dan kawan-kawan adalah lawan berat yang siap merebut kegembiraan Indonesia pada Minggu, (15/5/2022) nanti.

Sebelum memainkan laga penghabisan, baiklah sekali lagi, kita menutup hari yang melelahkan ini dengan syukur dan terima kasih wahai tim Thomas Indonesia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun