Bagaimana kesan Anda menyaksikan pertandingan perempaf final Piala Thomas 2022 antara Indonesia versus China di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Â Kamis (12/5/2022) malam WIB?
Apakah Anda sudah menduga para pangeran Merah Putih akan mengulangi hasil manis di final edisi sebelumnya di Aarhus, Denmark, Oktober 2021 lalu?
Anthony Sinisuka Ginting, Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Jonatan Christie, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Shesar Hiren Rhustavito adalah berturut-turut mengisi susunan pemain Indonesia.
Saat melihat "line-up" yang diumumkan beberapa jam sebelumnya, saya sempat merasa khawatir. Kekhawatiran yang membuncah itu bukan tanpa alasan.
Pertama, Ginting kembali dipercaya sebagai tunggal pertama. Seperti kita tahu, performa pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu sejak babak penyisihan grup sama sekali tidak meyakinkan.
Dibanding Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, hingga pendatang baru, Syabda Perkasa Belawa, Ginting adalah satu-satunya tunggal putra dengan performa minor.
Malahan ia menuai "hat-trick" kekalahan beruntun. Dikalahkan pemain Singapura, Loh Kean Yew, 13-21 dan 14-21 di laga pertama, berlanjut  takluk dari Kunlavut Vitidsarn asal Thailand, 12-21, 21-15, 9-21 hingga menjadi salah satu sebab tim Indonesia sampai ketar-ketir menghadapi Korea Selatan dalam perebutan juara Grup A setelah takluk rubber game 16-21, 21-15, 14-21 dari Heo Kwanghee.
Kedua, seperti pada Ginting, tim Indonesia pun kembali mempercayakan ganda pertama kepada pasangan yang baru dipasangkan sehari sebelumnya menghadapi Negeri Ginseng. Mohammad Ahsan dan Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Kevin dan Ahsan, pemain nomor satu dan dua dunia dengan tandem berbeda, tak bisa menyumbang angka saat menghadapi Kang Minhyuk/Seo Seungjae. Bertarung tiga gim, pasangan yang oleh netizen disingkat BabahKevin ini menyerah 18-21, 21-13,12-21.
Ketiga, kembali mempercayakan Ginting dan Kevin/Ahsan otomatis menyingkirkan sejumlah pemain yang sukses menyumbang poin di laga sebelumnya.