Marcus Fernaldi Gideon. Nama yang tak asing lagi di jagat bulu tangkis Indonesia, bahkan dunia. Bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo mereka adalah penguasa sektor ganda putra dunia. Sejak 28 September 2017 hingga kini posisi mereka di puncak ranking BWF tak tergoyahkan.
Hampir semua pasangan ganda ingin menaklukkan mereka. Mengalahkan mereka adalah pencapaian tersendiri bagi lawan-lawannya. Sederet gelar yang sudah mereka raih membuat mereka menjadi primadona ganda putra.
Bagi Gideon, berbagai pencapaian yang sudah ia raih di lapangan bulu tangkis tak membuatnya puas. Ayah berusia 30 tahun ini belum merasa cukup dengan ranking dan gelar demi gelar. Ia pun tergerak untuk berbuat sesuatu yang lebih.Â
Sejak Agustus 2020, Gideon membuka akademi bulu tangkis. Berlokasi di gedung yang mengambil nama keluarga, Gideon Badminton Hall, pemain yang karib disapa Sinyo ini ingin memasyarakatkan bulu tangkis dan membulutangkiskan masyarakat Indonesia.
Sinyo ingin agar muncul lebih banyak talenta-talenta muda untuk menjaga rantai regenerasi bulu tangkis Tanah Air. Bermarkas di Bogor, Jawa Barat, Sinyo menebarkan asa ke seluruh penjuru Indonesia.
Selain mimpi besar itu, Sinyo rupanya ingin mewujudkan mimpi sang ayah yang juga pelatih bulu tangkis, Kurniahu Gideon.
"Papa 'kan hobi banget bulutangkis, ingin punya hall sendiri dan melatih. Jadi kami bangunlah hall ini. Proses pembangunannya setahunan. Nanti akan ada akademi juga untuk usia di atas 6 tahun. Semoga bisa ramai dan bisa membuat bulutangkis lebih populer lagi," demikian Sinyo melansir dari Badmintonindonesia.org.
Gideon Badminton Hall terdiri dari empat lapangan VIP dan enam lapangan reguler. Di tempat itu siapa saja bisa merasakan atmosfer bulu tangkis yang layak. Di sana para penerus bisa menggantungkan asa mengikuti jejak sang pemilik.
Tak cukup hanya mimpi