Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Verawaty Fajrin, Survei Kompas, dan Fatamorgana Bonus Besar Pemerintah

21 September 2021   10:42 Diperbarui: 23 September 2021   08:11 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menpora Zainudin Amali menjenguk Verawaty Fajrin di Rumah Sakit Kanker Dharmais: ANTARA/HO-Kemenpora  via Kompas.tv

Namun, kondisi ratu bulutangkis Indonesia itu kembali memburuk. Kabar itu diwartakan mantan tandem Verawaty, Rosiana Tendean, Minggu (19/9/2021) lalu.

Dalam postingannya di Facebook, Rosiana menulis demikian. "Vera dilarikan kembali ke rumah sakit Dharmais. Bekas juara dunia bulutangkis tunggal putri 1980 ini hanya pemegang kartu BPJS kelas 2."

Vera tak bisa langsung mendapat perawatan terbaik. Ia masih harus menunggu di ruang transit karena ruang High Care Unit (HCU) penuh.

"Mohon pemerintah membantu pengobatan agar kondisi Verawati dapat membaik," tutupnya.

Bila kita kembali ke masa silam, Verawaty pernah menjadi kebanggaan Indonesia. Sejak era 1970 sampai 1980-an, Vera adalah pemain yang diperhitungkan.

Ia adalah pemain serba bisa. Tidak hanya tampil di tunggal putri, ia juga pernah menjajal sektor ganda putri dan ganda campuran.

Sepanjang itu, ia sudah memberikan banyak prestasi. Beberapa di antaranya adalah gelar juara dunia tunggal putri pada 1980. Banyak pemain hebat yang sudah bertandem dengan Vera di ganda putri. Mulai dari Imelda Wigoena, Ruth Damayanti, Rosiana Tendean, hingga Ivana Lie.

Legenda bulu tangkis Indonesia, Verawaty Fajrin (kiri: DOK. ISTIMEWA via Kompas.com
Legenda bulu tangkis Indonesia, Verawaty Fajrin (kiri: DOK. ISTIMEWA via Kompas.com

Bersam pasangannya, Verawaty meraih medali emas Asian Games 1978 dan SEA Games 1981 dan 1987. Tak kalah mentereng, ia juga mempersembahkan gelar juara dunia 1986 bersama Eddy Hartono di ganda campuran.

Verawaty tentu tidak seberuntung Greysia Polii atau Apriyani Rahayu. Bila Greys dan Apri kini bergelimang hadiah, entah berapa besar apresiasi material yang diterima Verawaty dan para atlet segenerasi. Entah apa jaminan yang telah diberikan pemerintah atas pengabdian dan prestasi yang sudah Vera dan para atlet zaman dahulu berikan.

Mestinya, bila kesejahteraan atlet benar-benar menjadi prioritas negara, seruan Rosiana tentu tak bakal terdengar kali ini. Yang terjadi kini justru ironis. Kebesaran Verawaty dengan segudang prestasi seperti tak berjejak dalam kehidupan yang layak dan terjamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun