Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Intip Skuad Piala Sudirman 2021: Juara Bertahan Pincang, Taiwan Tanpa Juara Olimpiade, dan Indonesia Tepikan Hafiz/Gloria

13 September 2021   17:52 Diperbarui: 13 September 2021   17:58 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
China sebagai juara bertahan Piala Sudirman: bwfbadminton.com

Sejumlah negara peserta Piala Sudirman 2021 memaklumkan anggota skuad menjelang hari terakhir pendaftaran peserta, Senin (13/9/2021). Indonesia, India, Malaysia, Jepang, hingga Taiwan adalah beberapa dari antaranya.

Ada sejumlah hal menarik di balik rilis skuad dari masing-masing negara. Indonesia, dalam hal ini PBSI, sudah ketok palu 20 pemain yang akan diberangkatkan ke Vantaa, Finlandia. Sebanyak 11 atlet putra dan 9 atlet putri akan berjuang memperebutkan lambang supremasi turnamen beregu campuran yang digelar pada 26 September-3 Oktober nanti.

Dari nama-nama yang dipilih Rionny Mainaky dan tim, sebagian besar sesuai perkiraan. Tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putra, masing-masing tiga wakil atau pasangan. Hanya akan ada dua pasang ganda putri dan ganda campuran.

Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Shesar Hiren Rhustavito di sektor tunggal putra.  Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Fajar Alfian/
Muhammad Rian Ardianto adalah tiga tunggal putra terbaik Indonesia saat ini.

Menariknya, PBSI juga memberi tempat kepada beberapa pemain atau pasangan muda. Di tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung akan disokong penerusnya, Putri Kusuma Wardani dan Ester Nurumi Tri Wardoyo. Tidak ada nama Ruselli Hartawan dan Fitriani yang sempat melejit di belakang Jorji.

Skuad Indonesia di Piala Sudirman 2021: https://twitter.com/BadmintonTalk
Skuad Indonesia di Piala Sudirman 2021: https://twitter.com/BadmintonTalk

Dalam keterangannya, menukil badmintonindonesia.org, Rionny, Kabid Binpres PBSI, memiliki alasan tersendiri memasukan nama Ester.

"Untuk Ester, dia kan pemain menyerang, saya rasa ini bisa menjadi tekanan untuk lawan apalagi permainannya belum banyak diketahui lawan. Selain itu, ini semua juga jadi bagian dari program regenerasi dan pengalaman buat mereka.”

Begitu juga di ganda campuran. Selain mengandalkan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari juga masuk dalam daftar. Dengan demikian, Rinov/Pitha menggeser kans Hafiz Faizal/Gloria Emanuele Widjadja.

Keputusan PBSI di sektor ganda campuran cukup menuai pertanyaan. Bila simulasi yang digelar belum lama ini menjadi salah satu acuan, maka pemilihan Rinov/Pitha sungguh mengagetkan.

Dibanding Praveen/Melati dan Rinov/Pitha, penampilan Hafiz/Gloria terbilang paling menonjol. Pasangan ini mampu mengalahkan Praveen/Melati dengan skor 13-21, 24-22, 17-21. Sementara itur Rinov/Pitha dipecudangi pasangan muda Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela, 16-21, 21-15, 21-19.

Asisten pelatih ganda campuran, Nova Widianto dalam evaluasi pascapertandingan mengakui penampilan beberapa pasangan itu belum maksimal. Nova sampai menyanjung penampilan Hafiz/Gloria yang dianggap bisa cepat “move on” setelah gagal menembus Olimpiade Tokyo 2020.

Hanya saja, keputusan akhir tetap berpihak pada Rinov/Pitha ketimbang Hafiz/Gloria. Rionny beralasan, "Putri dan Rinov/Pitha sudah membuktikan diri dengan juara Spain Masters kemarin. Secara teknis dan kemampuan juga mereka bagus dan saya rasa mereka sudah siap untuk turun di ajang beregu.”

Kekuatan Indonesia di ganda putri akan bertumpu pada Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Usai meraih medali emas Olimpiade Tokyo, pasangan ini akan memberikan suntikan semangat kepada pelapisnya, Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Formasi ini diharapkan bisa tampil maksimal, mulai dari fase grup menghadapi Denmark, ROC, dan Kanada di fase grup C, hingga melangkah lebih jauh untuk membawa pulang Piala Sudirman ke Tanah Air setelah menanti 32 tahun lamanya.

Mewaspadai Denmark

Seperti Indonesia, Denmark juga menurunkan komposisi terbaik. Juara Olimpide Tokyo,Viktor Axelsen, berikut Anders Antonsen untuk memperkuat sektor tunggal putra. Axelsen dan Antonsen akan menjadi lawan berat bagi Ginting dan Jojo.

Begitu juga di tunggal putri. Mia Blichfeldt, peringkat 12 dan Line Christophersen, peringkat 24 akan menjadi ujian bagi Jorji dan Putri KW.

Minions dan Daddies akan beradu dengan Kim Astrup.Anders Skaarup Rasmussen. Di atas kertas tidak sukar bagi ganda putra Tanah Air melewati hadangan tim Dinamit. Posisi ganda putra negara tersebut masih jauh di belakang Indonesia.

Di nomor ganda campuran, entah Praveen/Melati atau Rinov/Phita patut mewaspadai Mathias Christiansen/ALexanra Boje, pasangan nomor 16 dunia yang kerap menyulitkan lawan.

Kita akan disuguhkan persaingan sengit sejak babak grup. Terutama saat skuad Merah-Putih bertemu Denmark. Melihat Ginting beradu dengan Axelsen, atau Jojo bersua Antonsen atau Rasmus Gemke, kita akan disuguhkan tontonan menarik nan mendebarkan.

Sumber: https://twitter.com/BadmintonTalk
Sumber: https://twitter.com/BadmintonTalk

Juara bertahan pincang

China yang berstatus unggulan pertama sekaligus juara bertahan tak membawa kekuatan terbaik. Dalam daftar mereka, tidak ada nama Li Junhui/Liu Yuchen. Tidak hanya pasangan berjuluk “Twin Tower” yang meraih perak di Olimpiade Tokyo. Pemenang 11 kali juga tidak memasukan nama Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

Seperti kita tahu, Zheng/Huang adalah penguasa ganda campuran saat ini. Bisa jadi kegagalan di Olaimpiade Tokyo memaksa mereka harus menahan diri, perlu mempersiapkan diri lebih baik sebelum berlaga di turnamen internasional. 

Tidak hanya itu. China juga tidak diperkuat tunggal putra terbaik mereka, Chen Long. Mantan nomor satu dunia sekaligus peraih perak Olimpiade Tokyo menyerahkan tanggung jawabnya kepada Shi Yu Qi.

China akan bertumpu pada Chen Yu Fei dan He Bing Jiao di tunggal putri, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di ganda putri, serta Wang Li Yu/Huang Dong Ping di sektor ganda campuran. Bukan tidak mungkin sejumlah pasangan muda seperti Li Wen Mei/Zheng Yu (ganda putri), He Ji Ting/Tan Qiang dan Huang Kai Xiang (ganda putra) akan diberi peran.

Bisa jadi juga, dari antara nama-nama yang ada, China akan meracik pasangan dadakan. Sebagaimana yang ditunjukkan selama ini, Negeri Matahari Terbit itu bisa dengan mudah membongkar pasang pemainnya.

China tergabung di Grup A bersama tuan rumah Finlandia yang kembali berlaga di panggung Piala Sudirman setelah terakhir kali ambil bagian pada edisi pertama, 1989 lalu.

Finlandia yang menjadi pendatang baru jelas bukan tandingan China. Thailand dan India akan berjuang merontokkan dominasi China yang edisi ini terlihat sedikit pincang.

Tim China di Piala Sudirman 2021: tournamentsoftware.com
Tim China di Piala Sudirman 2021: tournamentsoftware.com

Taiwan tanpa juara Olimpiade

Taiwan membuat kejutan. Menjadi salah satu unggulan, Taiwan justru tidak menyertakan beberapa pemain andalan dalam daftar.

Taiwan sepertinya lebih fokus memberi kesempatan kepada para pemain muda. Di sisi lain, mereka sengaja menyiapkan kekuatan untuk Piala Thomas dan Piala Uber yang akan digelar sepekan setelah Piala Sudirman.

Tidak ada nama Wang Tzu Wei, Tai Tzu Ying, hingga Lee Yang/Wang Chi Lin. Dalam daftar 14 pemain yang dipilih, sebagian besar adalah muka baru. Mereka adalah para pemain muda yang butuh pengalaman bertanding di pentas beregu elite seperti ini.

Taiwan tergabung di Grup B bersama Korea Selatan, Jerman, dan Tahiti. Bila tampil dengan kekuatan penuh, maka peluang Taiwan lolos ke babak “knock-out” terbuka lebar. Di atas kertas hanya Korea Selatan yang bakal merepotkan mereka.

Tanpa pemain tunggal putri nomor satu dunia sekaligus peraih perak Olimpiade Tokyo, Tai Tzu-ying, Taiwan akan pincang. Tai memang tidak diikutsertakan di dua turnamen beregu ini. Sebagai gantinya, harapan tunggal putri akan dibebankan kepada Pai Yu-Po, berperingkat 43 BWF.

Sumber: https://twitter.com/BadmintonTalk
Sumber: https://twitter.com/BadmintonTalk

Kehilangan Lee/Wang yang baru saja meraih medali emas ganda putra Olimpiade Tokyo membuat perjuangan Taiwan semakin berat.

Tanpa dua jagoan di atas, plus tunggal putra nomor dua, Wang Tzu-wei, dan ganda putra pelapis Lee/Wang, Liao Min Chun/Su Ching Heng, kekuatan Taiwan hanya akan bertumpu pada Chou Tien-chen dan para pemain muda lainnya.

Chou, tunggal putra nomor 4 dunia, akan ditopang oleh Lu Ching-yao/Yang Po-han (ganda putra/23 BWF), Lee Jhe-huei/Yang Po-Hsuan (ganda putra/30 BWF), serta Hsu Ya-chiing/Hu Ling-fang (ganda putri/29 BWF).

Tanpa dua pemain atau pasangan top, apakah Taiwan bisa berbicara banyak di Piala Sudirman 2021?

Sindhu dan Saina Absen

Demikianlah India tidak akan diperkuat dua tunggal putri terbaik, PV Sindhu dan Saina Nehwal. Sindhu minta mundur dari dua turnamen beregu kali ini usai meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo.

Sindhu yang meraih medali dalam dua edisi Olimpiade terakhir, setelah sebelumnya mendapat medali perak di Rio de Janeiro, lima tahun silam, akan fokus memulihkan kondisi fisik.

Malvika Bansod, Aditi Bhatt, Tanisha Crasto, Rutuparna Panda, Ashwini Ponnappa, dan N Sikki Reddy akan mengambil tanggung jawab di sektor putri.

Nama-nama tersebut tentu kurang diperhitungkan dibandingkan sejumlah nama dari Thailand dan China.

India akan bertumpu pada tunggal putra dan ganda putra. Di sektor ini, semua stok terbaik diikutsertakan, mulai dari B Sai Praneeth, Kidambi Srikanth, hingga pasangan ganda putra, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Sumber: https://twitter.com/BadmintonTalk
Sumber: https://twitter.com/BadmintonTalk

Jepang kehilangan 3 Andalan

Jepang tidak akan diperkuat tiga pemain senior di sektor ganda putra. Mereka adalah Hiroyuki Endo, Takeshi Kamura dan Keigo Sonoda.

Endo adalah tandem bagi pemain serba bisa berusia 24 tahun, Yuta Watanabe yang kini menempati rangking lima dunia. Sementara Kamura/Sonoda membuntuti pasangan beda generasi di atas.

Tidak hanya itu. Jepang juga tidak mengikutsertakan ganda putri terbaik mereka. Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.

Tanpa ketiga pemain berpengalaman plus ganda putri nomor satu dunia, sebagian besar kekuatan Jepang bertumpu pada para pemain muda dan pemain pelapis. Walau begitu, Jepang tetap diperhitungkan di sejumlah sektor.

Sumber: https://twitter.com/BadmintonTalk
Sumber: https://twitter.com/BadmintonTalk

Sebut saja tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Nozomo Okuhara dan Akanae Yamaguchi di tunggal putri, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, serta ganda campuran nomor lima dunia, Yuta Watanabae/Arisa Higashino.

Jepang sepertinya sengaja menyertakan Misaki Matsutomo/Sayaka Takahashi. Sebagai pasangan ganda putri berpengalaman, kehadiran mereka bisa mengayomi dan memotivasi para pemain muda.

Jepang berada di Grud D bersama Malaysia, Inggris, dan Yunani. Seperti Jepang, Malaysia juga mengandalkan skuad muda yang dimotori peraih perunggu Olimpiade Tokyo, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, serta tunggal putra juara All England 2021.

Sumber: https://twitter.com/BadmintonTalk
Sumber: https://twitter.com/BadmintonTalk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun