Â
Ada yang berbeda di pertandingan Barcelona kontra Athletic Bilbao, Sabtu (22/8/2021) waktu setempat atau Minggu dini hari WIB. Salah satunya tersebab kehadiran Yusuf Demir.
Pemain ini muncul dari bangku cadangan menggantikan Martin Braithwaite di babak kedua. Kehadiran Yusi, demikian ia disapa, sejak menit ke-62 itu, menarik perhatian. Itu adalah penampilan pertamanya di LaLiga sejak berseragam Blaugrana.
Layaknya pemain debutan, kehadirannya tentu cukup menyita perhatian. Publik ingin mengetahui seperti apa kinerjanya.
Seperti sebuah perjalanan, sejauh apa pun tujuan, selalu diawali langkah pertama. Apakah penampilan ini sesuai ekpektasi? Apakah ada tanda-tanda baik untuk laga-laga selanjutnya?
Adanya Yusi tetap tak bisa memberi Barca tiga angka. Memphis Depay akhirnya menjadi penyelamat. Pemain anyar asal Belanda itu membuat skor sama kuat di menit ke-75, usai Inigo Martinez membuat pendukung Barca bungkam sejak menit ke-50.
Tentu tidak adil membebankan hasil itu pada Yusi. Ia masih muda. Ini laga pertamanya pula. Ia pun hanya sebagai pemain pengganti. Ia bukan tumpuan utama, seharusnya.
Mendapat menit bermain dari Ronald Koeman sudah menjadi kesempatan emas bagi Yusi. Sebagai pemain muda berusia 18 tahun, bisa berseragam Barca di kompetisi resmi seperti ini sungguh memberi arti tersendiri.
Pertama-tama kita patut memberi selamat pada Yusi. Ia menjadi pemain asing termuda yang debut bersama Barcelona di LaLiga. Rekor itu sempat bertahan selama 17 tahun. Yusi mengukir sejarah baru di usia 18 tahun dan 80 hari.
Messi adalah pemegang rekor sebelumnya. Saat tampil pertama kali bersama Barca di LaLiga, usianya 17 tahun 114 hari. Momen bersejarah itu terjadi pada Oktober 2004 silam.
