Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tuchel vs Guardiola vs Mancini dan Jorginho vs Kante vs De Bruyne, Siapa Layak Jadi Terbaik di Eropa?

20 Agustus 2021   22:25 Diperbarui: 20 Agustus 2021   22:47 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para kandidat pemain dan pelatih terbaik di Eropa: Dailymail.co.uk

Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) baru saja merilis daftar final pemain terbaik pria di benua itu. Tiga nama menjadi finalis. Mereka adalah Kevin De Bruyne, Jorginho, dan N'Golo Kante.

Ketiga nama itu menyingkirkan sejuamlah kandidat. Mulai dari Cristiano Ronaldo, Robert Lewandowski, Erling Haaland, hingga Lionel Messi. Ketiganya mendapat suara lebih banyak dari Messi misalnya yang sukses membawa Argentina menjuarai Copa America.

Dari hasil voting terungkap Messi, Lewandowski, Gianluigi Donnarumma, Kylian Mbappe, Raheem Sterling, Ronaldo, dan Haaland menjadi pelengkap 10 besar.

Menukil Daillymail.co.uk, tiga pemain urutan teratas mendapat suara terbanyak dari 24 pelatih dari tim yang berpartisipasi di Piala Eropa musim panas ini, plus 80 pelatih dari klub yang berlaga di babak grup Liga Champions musim lalu (32 tim) dan Liga Europa (48 tim).

Jorginho dan trofi Liga Champions Eropa: Dailymail.co.uk
Jorginho dan trofi Liga Champions Eropa: Dailymail.co.uk

Tidak hanya mereka. Sebanyak 55 jurnalis pilihan grup European Sports Media (ESM) juga mendapat hak memilih.

Masing-masing voters memilih tiga nama. Urutan pertama mendapat lima poin, tiga poin untuk urutan kedua, dan satu poin untuk posisi ketiga.

Ada pengecualian bagi pelatih. Mereka tidak diperkenankan memilih pemain dari tim mereka sendiri. Artinya, Pep Guardiola tidak diizinkan mencantumkan nama De Bruyne atau Sterling dalam pilihannya. Begitu juga Kante dan Jorginho tidak ada dalam daftar pilihan Thomas Tuchel.

Kita tentu bisa mempertanyakan mengapa ketiganya patut mendapat simpati lebih banyak. Namun pada tempat ini baiklah kita batasi untuk tidak terlalu membuat banyak komparasi. Kita fokus saja pada ketiga nama itu. Siapa dari antaranya lebih layak menjadi pemenang?

Rekam jejak ketiga pemain itu sepanjang musim lalu cukup menonjol. Ketiganya sama-sama bermain hingga final Liga Champions Eropa. De Bruyne bersama Manchester City. Sementara Kante dan Jorginho berseragam Chelsea. Bedanya, dua pemain yang disebutkan terakhir keluar sebagai pemenang.

Walau kalah di panggung Eropa, De Bruyne sukses bersama timnya menjadi juara Liga Primer Inggris.

Tidak sampai di situ. Ketiganya juga memiliki catatan yang baik bersama tim nasional. De Bruyne menemani Belgia hingga perempat final Piala Eropa. Langkah De Bruyne bersama The Red Devils terhenti ke semi final usai kalah dari Italia, 1-2.

Bukan kebetulan, tim yang mengalahkan Belgia adalah Italia. Di sana ada Jorginho. Gelandang berdarah Brasil itu tampil cukup konsisten. Hingga mencapai puncak di Wembley, London dengan mengalahkan tuan rumah Inggris di partai final Piala Eropa. Kemenangan adu penalti itu memberi banyak makna penting, tidak hanya bagi Italia, tetapi juga bagi para pemainnya seperti Jorginho.

Bagaimana Kante bersama negaranya? Walau disarati pemain bintang seperti Kante, Mbappe, Griezmann, Prancis tak bisa berbicara banyak. Mereka terhenti secara mengejutkan di tangan Swiss di 16 besar. Kekalahan yang menyakitkan melalui drama adu tos-tosan, 4-5.

Apakah dengan kegagalan Kante di Piala Eropa akan mengurangi kansnya menjadi pemain terbaik Eropa? Dengan hanya mencapai perempat final, peluang De Bruyne lebih kecil dari Jorginho yang sukses   membawa negaranya jadi juara Eropa?

Tuchel vs Guardiola vs Mancini

Seperti para pemain, demikian juga sepak terjang pelatih berpengaruh pada apresiasi. Ada tiga nama kandidat pelatih tim pria terbaik kali ini. Ketiganya datang dari tim yang mencolok penampilannya. Jadi sudah bisa kita duga.

Thomas Tuchel dan Pep Guardiola, masing-masing juru taktik Chelsea dan Manchester Biru. Kita tahu seperti apa kinerja mereka sepanjang musim lalu dengan hasil yang sudah mereka torehkan. Chelsea jadi juara Eropa. City menjadi kampiun domestik.

Sementara itu Roberto Mancini adalah aktor penting di balik prestasi Italia. Pelatih yang pernah menangani Man City itu pun berhasil membangkitkan moral para pemain dan mengubah gaya bermain Italia hingga mewujud prestasi itu.

Tentang siapa yang bakal menang, pertanyaan-pertanyaan pun tak jauh berbeda. Apakah yang menjadi juara Eropa lebih pantas ketimbang hanya menjadi jawara lokal? Bagaimaan memilih yang terbaik dari dua pelatih yang sama-sama Berjaya di Eropa walau satunya di tingkat klub, satunya lagi bersama tim nasional?

Robero Mancini dan trofi Piala Eropa: Dailymail.co.uk
Robero Mancini dan trofi Piala Eropa: Dailymail.co.uk

Tim wanita

UEFA juga memaklumkan nominasi pemain wanita terbaik. Juga tiga calon pelatih tim wanita terbaik. Di kategori pemain putri dikuasai Barcelona. Jennifer Hermoso (Spanyol), Alexia Putellas (Spanyol), dan Lieke Martens (Belanda). Mereka sukses mengantar timnya menjadi juara LaLiga wanita dan Liga Champions Eropa wanita.

Bila Alexia, Jennifer, dan Lieke menjadi kandidat maka sosok pelatih yang menangani mereka pun masuk nominasi. Bahkan menjadi favorit. Lluis Cortes akan bersaing dengan Emma Hayes (Chelsea), dan Peter Grehardsson yang mengantar timnas putri Swedia meraih perak di Olimpiade Tokyo.

Terbaik di masing-masing posisi

Seperti tahun-tahun sebelumnya, UEFA juga mengumumkan nominasi pemain terbaik di masing-masing posisi. Untuk membentuk tim impian, baik putra maupun putri.

Di kategori tim putra, penghargaan Goalkeeper of the season akan diperebutkan Thibaut Courtois (Real Madrid), Ederson Moraes (Manchester City), dan Edouard Mendy (Chelsea).

Dominasi Chelsea dan Man City juga terjadi di sektor-sektor lain. Cesar Azpilicueta bertarung melawan rekan setimnya Antonio Rudiger dan Ruben Dias dari Man City untuk penghargaan Defender of the season.

Penghargaan Midfielder of the seasion tak perlu ditanyakan lagi. Otomatis diisi para kandidat Man's Player of The Year. De Bruyne, Jorginho, dan Kante.

Pemain depan terbaik sepertinya akan menjadi milik Robert Lewandowski. Mesin gol Bayern Muenchen itu akan bersaing dengan Erling Haaland (Borussia Dortmund), dan Mbappe (PSG).

UEFA juga memberikan penghargaan khusus, Europa League Player of the Season. Ini diberikan kepada para pemain yang dinilai tampil terbaik di kompetisi kasta kedua, Liga Europa musim lalu.

Bila demikian, maka sudah pasti ketiga kandidat akan diisi para finalis, Manchester United dan Villarreal. Walau menjadi runner-up, United menempatkan dua wakil yakni Edinson Cavani dan Bruno Fernandes. Sementara itu ujung Tim Kapal Selam Kuning yang menjadi pemenang diwakili sang ujung tombak, Gerard Moreno.

Siapa saja bakal menjadi pemenang? Kita masih harus menunggu sampai 26 Agustus mendatang. UEFA akan memaklumkannya, tepat sebelum undian fase grup Liga Champions Eropa 2021/2022 dari Halic Congress Center Istanbul, Turki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun