Walau kalah di panggung Eropa, De Bruyne sukses bersama timnya menjadi juara Liga Primer Inggris.
Tidak sampai di situ. Ketiganya juga memiliki catatan yang baik bersama tim nasional. De Bruyne menemani Belgia hingga perempat final Piala Eropa. Langkah De Bruyne bersama The Red Devils terhenti ke semi final usai kalah dari Italia, 1-2.
Bukan kebetulan, tim yang mengalahkan Belgia adalah Italia. Di sana ada Jorginho. Gelandang berdarah Brasil itu tampil cukup konsisten. Hingga mencapai puncak di Wembley, London dengan mengalahkan tuan rumah Inggris di partai final Piala Eropa. Kemenangan adu penalti itu memberi banyak makna penting, tidak hanya bagi Italia, tetapi juga bagi para pemainnya seperti Jorginho.
Bagaimana Kante bersama negaranya? Walau disarati pemain bintang seperti Kante, Mbappe, Griezmann, Prancis tak bisa berbicara banyak. Mereka terhenti secara mengejutkan di tangan Swiss di 16 besar. Kekalahan yang menyakitkan melalui drama adu tos-tosan, 4-5.
Apakah dengan kegagalan Kante di Piala Eropa akan mengurangi kansnya menjadi pemain terbaik Eropa? Dengan hanya mencapai perempat final, peluang De Bruyne lebih kecil dari Jorginho yang sukses  membawa negaranya jadi juara Eropa?
Tuchel vs Guardiola vs Mancini
Seperti para pemain, demikian juga sepak terjang pelatih berpengaruh pada apresiasi. Ada tiga nama kandidat pelatih tim pria terbaik kali ini. Ketiganya datang dari tim yang mencolok penampilannya. Jadi sudah bisa kita duga.
Thomas Tuchel dan Pep Guardiola, masing-masing juru taktik Chelsea dan Manchester Biru. Kita tahu seperti apa kinerja mereka sepanjang musim lalu dengan hasil yang sudah mereka torehkan. Chelsea jadi juara Eropa. City menjadi kampiun domestik.
Sementara itu Roberto Mancini adalah aktor penting di balik prestasi Italia. Pelatih yang pernah menangani Man City itu pun berhasil membangkitkan moral para pemain dan mengubah gaya bermain Italia hingga mewujud prestasi itu.
Tentang siapa yang bakal menang, pertanyaan-pertanyaan pun tak jauh berbeda. Apakah yang menjadi juara Eropa lebih pantas ketimbang hanya menjadi jawara lokal? Bagaimaan memilih yang terbaik dari dua pelatih yang sama-sama Berjaya di Eropa walau satunya di tingkat klub, satunya lagi bersama tim nasional?