Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pedri Gonzalez, "Kuda Beban" Spanyol yang Rendah Hati Mengejar Rekor dan Emas Olimpiade

6 Agustus 2021   22:39 Diperbarui: 11 Agustus 2021   12:44 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedri Gonzalez: https://olympics.com/

Pedro Gonzlez Lpez. Dunia mengenalnya sebagai Pedri. Usianya baru 18 tahun. Tetapi sudah harus memikul tanggung jawab besar untuk dua tim besar: Barcelona dan tim nasional Spanyol.

Setelah kompetisi LaLiga berakhir, yang berakhir antiklimaks, Pedri pun memburu gelar lain. Medali emas Olimpiade Tokyo. Kesempatan emas itu sudah di depan mata.

Spanyol akan menantang Brasil di partai final. Duel itu akan digelar di Stadion Internasional Yokohama pada Sabtu 7 Agustus 2021 pukul 18.30 WIB.

Laga ini jelas berat bagi Spanyol. Apalagi bagi Pedri yang akan memikul tugas berat di lini tengah. Ia akan beradu dengan bintang-bintang muda Selecao. Salah satu tugasnya adalah menghindari jangan sampai bola bisa dialirkan dengan mudah ke Richarlisson, pemain yang sedang "on-fire."

Selain itu ia pun harus memastikan keseimbangan tim. Penguasaan bola yang menjadi ciri khas Spanyol akan mendapatkan tantangan dari Brasil yang juga punya keunggulan dalam memainkan si kulit bundar dan memporak-porandakan pertahanan lawan.  

Pedri akan menjadi kunci tidak hanya untuk menggembosi permainan Brasil agar tidak menyakiti mereka. Serentak mengambil manfaat dari situasi itu untuk kemenangan tim.

Brasil jelas lawan sepadan. Tim yang dihuni sederet pemain muda dengan jam terbang kelas Eropa, di bawah pimpinan Dani Alves, pemain senior sarat pengalaman yang pernah bermain untuk Barcelona.

Dani Alves, kapten Brasil di Olimpiade Tokyo: https://olympics.com/
Dani Alves, kapten Brasil di Olimpiade Tokyo: https://olympics.com/

Mengejar Rekor

Spanyol sudah lama tak merasakan manisnya emas olimpiade. Sejak pesta olahraga antarbangsa itu bergulir, Spanyol baru sekali menjadi juara sepak bola putra. Kesempatan itu terjadi saat mereka menjadi tuan rumah.

Sejak meraih medali emas pertama di Olimpiade Barcelona 1992, Spanyol terus mengejar kesempatan kedua. Momentum terbaik itu tengah ada di depan mata. Namun selangkah menuju podium tertinggi adalah perjalanan panjang. Masih ada 90 menit pertandingan yang melelahkan karena menuntut kesiapan fisik, kekuatan mental, hingga kejelian strategi.

Pedri akan menjadi salah satu tiang penyangga kekuatan Spanyol. Di usia semuda itu, walau tidak muda-muda amat untuk ukuran Olimpiade, ia harus memikul tugas berat. Menuntaskan impian Spanyol menjadi juara lagi.

Kepada situs resmi Olimpiade Tokyo, Pedri pernah berkata. "Kami berharap untuk pertandingan yang hebat dan menang."

Pembuktian itu akan terjadi pada akhir pekan nanti, tepat di pertandingan ke-73 baginya. Sepanjang musim ini, Pedri tak pernah berhenti merumput. Jumlah sebanyak itu terbilang luar biasa untuk pemain seusia dia di sebuah klub sebesar Barcelona dan negara dengan tradisi sepakbola sekental Spanyol.

Tidak banyak pemain, termasuk yang jauh lebih senior darinya sekalipun, mampu bermain di 72 pertandingan tanpa henti selama semusim. Baru Bruno Fernandes yang melakukannya bagi Manchester United dan tim nasional Portugal di EURO 2020.

Bila Pedro kembali tampil pada akhir pekan nanti, tampaknya akan demikian, maka rekor Bruno Fernandes itu disalip Pedri.

Kuda beban

Bagaimana bisa pemain 18 tahun mendapat beban sebesar itu? Pertanyaan ini bisa dicarikan jawabannya pada kiprahnya bersama Barcelona. Perkembangan pesat yang ia buktikan di lapangan pertandingan membuat Ronald Koeman hingga Luis de la Fuente tak bisa berpaling darinya.

Pedri memulai debut bersama Barcelona di usia 17 tahun. Pertandingan kontra Villarreal di Camp Nou pada 27 September 2020 sungguh bersejarah bagi Pedri. Masuk menggantikan Philippe Coutinho dalam pertandingan yang berakhir 4-0 untuk kemenangan Barcelona. Itulah debut yang indah bagi Pedri.

Musim lalu Pedri memainkan 52 pertandingan bersama tim Catalonia itu. Tampil 37 kali di LaLiga, enam kali di Copa del Rey, dua kali di Piala Super Eropa, dan tujuh kali di Liga Champions.

Ia juga ambil bagian dalam perjalanan Spanyol hingga semi final EURO 2020. Bila Spanyol tak kalah adu penalti dari Italia, Pedri pasti akan kembali tampil di final.

Pedri bersama timnas Spanyol di EURO 2020: https://olympics.com/
Pedri bersama timnas Spanyol di EURO 2020: https://olympics.com/

Pedri tak pernah absen satu pertandingan pun di Euro 2020. Selalu ada namanya di enam pertandingan Spanyol. Total waktu bermain 629 menit.

Bila dihitung panjang kilometer, sepanjang EURO 2020 Pedri sudah menempuh jarak 76,1 km. Jumlah itu hanya kalah dari Jorginho dari Italia dan Phillipps dari Inggris. Kedua pemain itu memiliki satu pertandingan lebih banyak karena mereka bertemua di partai final. Bila tidak, besar kemungkinan Pedri akan berada di urutan teratas.

Ronald Koeman pernah meminta agar Pedri tak diikutsertakan ke Olimpiade. Sungguh beralasan mengistirahatkan pemain yang tampil reguler bersama Barca dan timnas Spanyol di Piala Eropa beberapa waktu lalu.

Permintaan itu tidak menggoyahkan keputusan Fuente. Fuente bergeming. Pedri tetap diikutsertakan dalam rombongan tim Spanyol bersama Unai Simon, Eric Garcia, Pau Torres, serta Dani Olmo dan Mikael Oyarzabal yang juga bermain di EURO 2020.

Seakan tak peduli dengan sang pemain, Fuente tetap memasang Pedri hampir di setiap pertandingan sejak penyisihan grup. Lima pertandingan sudah ia lakoni.

"Wajar jika orang mengira saya lelah. Saya telah memainkan banyak pertandingan, tetapi saya mencoba dan beristirahat setiap hari, makan dengan baik, dan menjaga diri saya sendiri."

Demikian jawaban pemilik gelar pemain muda terbaik Piala Eropa 2020 atas kecemasan banyak orang terkait kondisinya.

Rendah Hati

Pedri mengaku mendapat kepercayaan bermain sebanyak itu di Barcelona dan timnas Spanyol adalah kebanggaan.

"Jika ada yang memberi tahu saya apa yang akan terjadi tahun ini, sejujurnya, saya akan mengatakan mereka gila, bahwa tidak mungkin di musim pertama saya mendapatkan keberuntungan untuk memainkan begitu banyak pertandingan di klub seperti Barcelona dan di negara saya."

Mungkin karena itulah ia tak mau melewatkan setiap kesempatan. Setiap pertandingan adalah kesempatan yang tak terulang lagi. Karena itu ia berkata, "Setiap hari adalah hari yang membanggakan."

Sejumlah postingan yang ditampilkan Pedri sepanjang perhelatan Olimpiade memberi kesan tertentu. Pemain muda ini tak sedikitpun terbebani. Ia justru menikmati setiap momen berada di antara ratusan ribu olimpian.

Pedri tak segan meminta foto dengan peserta olimpiade lainnya. Ia pun tak melewatkan kesempatan mencoba bermain tenis meja. Semua momen itu dengan bangga ia bagikan di sosial media.


"Sungguh gila melihat semua atlet tinggal di tempat yang sama, tidur di ranjang yang sama," ungkap Pedri.

Pedri menangkap kesan, "mereka semua sangat rendah hati. Mereka memperlakukan Anda dengan sangat baik ketika Anda meminta foto dan itu benar-benar nyata. Senangnya ada bintang olahraga seperti itu."

Rupanya pengalaman berkesan yang didapat di perkampungan atlet Olimpiade ikut terserap ke dalam dirinya. Tapi Pedri memang sosok yang rendah hati. Walau diberi beban dan tanggung jawab tanpa henti ia tetap menerima dan menunaikannya tanpa mengeluh.

"Pengalaman di Euro sangat menyenangkan, tidak berakhir seperti yang kami inginkan, tetapi Anda mendapatkan banyak pengalaman dari setiap pertandingan."

Ia bagai kuda dengan setumpuk beban di pundak dan harus melewati perjalanan jauh tanpa henti. Sejak dari Barcelona, menyebrang ke sejumlah negara Eropa, hingga ke Asia Timur. Gagal juara LaLiga dan Piala Eropa, saatnya Pedri  mencapai puncak di Tokyo.

"Merupakan suatu kehormatan untuk berada di sini, tetapi tidak mungkin untuk membandingkan diri saya dengan Messi dan Neymar," ungkap Pedri menolak disamakan dengan dua pemain besar yang lebih dulu meraih medali emas Olimpiade.

Pedri, "kuda beban" Spanyol yang rendah hati dan berhati gembira, selamat berjuang! Vamossss.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun