Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Cepat Tergoda Postingan! Waspadai Modus Penipuan Belanja Online via Instagram

19 Mei 2021   14:45 Diperbarui: 20 Mei 2021   09:50 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toko online dengan modus penipuan berjejaring: dokpri

Sejatinya ia sudah tertipu. Sekian rupiahnya sudah melayang.

Toko online dengan modus penipuan berjejaring: dokpri
Toko online dengan modus penipuan berjejaring: dokpri

Tren Positif

Perkembangan teknologi komunikasi seperti internet di satu sisi dan pandemi Covid-19 yang membatasi ruang gerak fisik di sisi lain, membuat berbelanja secara daring menjadi pilihan paling mungkin.

Laporan terbaru layanan manajemen konten HootSuite dan agensi pemasaran media sosial We Are Social menunjukkan tingkat penetrasi internet di tanah air semakin meningkat. Dalam laporan bertajuk "Digital 2021," dirilis awal tahun ini, dari 274,9 juta populasi, mayoritas adalah pengguna internet.

Sebanyak 202,6 juta orang tercatat sebagai pengguna internet, meningkat 27 juta jiwa dibanding periode yang sama tahun 2020. Sebagian besar (96,4) persen mengakses internet menggunakan telepon genggam. Rerata waktu yang dihabiskan berselancar di dunia maya pun tidak singkat. Delapan jam dan 52 menit.

Data pengguna internet di Indonesia: wearesocial.com
Data pengguna internet di Indonesia: wearesocial.com

Data ini tentu mendukung dan mengonfirmasi peningkatan tren belanja online belakangan ini. Cotinuum Data Indonesia berkesimpulan, tren belanja daring meningkat tiga kali lipat. Riset yang dilakukan pada periode singkat, sepanjang April 2021, lebih dari cukup menggambarkan semakin bergairahnya konsumen, tidak hanya berbelanja tetapi terutama memilih jalur dalam jaringan.

Laporan tersebut tentu sedikit mengagetkan. Pandemi panjang dan tak menentu dengan segala dampak turunannya, dengan sektor ekonomi sebagai salah satu yang paling terdampak, ternyata tidak menyurutkan gairah belanja masyarakat.

Tentu hasil riset itu perlu divalidasi dan ditelaah lebih jauh. Tidak hanya memastikan terjadinya peningkatan, tetapi lebih spesifik mengurai perilaku berbelanja secara online.

Mana saja produk yang paling banyak diburu dan untuk pemenuhan kebutuhan primer, sekunder, atau tersier? Kelompok ekonomi mana yang paling antusias? Seperti apa kondisi finansial dan seberapa besar dampak pandemi pada sektor keuangan mereka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun