Tidak hanya soal kategori. Jenis konten yang diminta pun beragam. Tidak melulu tulisan. Tidak selalu berbentuk esai. Kadang diminta membuat video pendek, juga karya fiksi dan surat.
Untuk hal-hal tersebut, saya dituntut untuk meninggalkan zona nyaman. Sebuah perjalanan yang jelas tidak mudah. Menuntut saya untuk membekali diri dengan amunisi yang cukup, baik dari berbagai bacaan, referensi, maupun latihan keterampilan.
Kedua, menulis dan membuat konten sekilas terdengar atau terlihat mudah. Namun tidak selalu demikian. Salah satu kendala yang kerap menyapa adalah mendapatkan ide. Tidak hanya mendapatkan sudut pandang yang menarik, tetapi juga menghindari kesan klise, dan memberikan sesuatu yang berbeda. Setidaknya, tulisan yang tersaji tidak terkesan identik dengan produksi kompasianer lainnya.
Kebuntuan terjadi. Writer's block menerjang. Â Tidak hanya di tengah jalan, terkadang juga untuk memulai kata pertama. Pikiran seakan terblokir dan pasokan ide habis seketika.
Ketiga, menghasilkan tulisan yang memuaskan adalah ikhtiar. Harapanku, setiap tulisan yang dihasilkan tidak mengecewakan. Tidak hanya itu, tulisan sekiranya mendapat respon luas. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya pembaca.
Sayangnya, kenyataan tidak selalu seindah harapan. Tulisan yang melahirkan kepuasan karena digarap dengan sungguh dan dikemas sedemikian rupa, ternyata hanya mendapat sedikit tatapan mata pembaca. Berjuang menuntaskan suatu artikel hingga larut malam, menyisihkan sebagian besar waktu di sela-sela pekerjaan utama lainnya, tidak menjamin segala yang baik akan menjemput. Apa yang salah dengan tulisan tersebut?
Belajar konsisten
Terlepas dari berbagai hambatan itu, Samber THR Kompasiana 2021, sudah memberikan saya banyak manfaat. Seperti soal tantangan, manfaatnya pun bisa saya urai lebih lanjut.
Pertama, program ini membuat saya belajar banyak hal baru. Mulai dari kategori, topik, jenis konten berbeda, hingga informasi dan pengetahuan. Untuk menghasilkan konten demi konten yang beragam itu saya diharuskan membuka diri, mencari sumber dan inspirasi baru, melakukan riset, dan mengemasnya secara baik kepada pembaca. Tidak hanya selesai dengan menulis, hal-hal baru itu bisa tinggal tetap dalam memori, kesadaran, dan pengalaman pribadi.
