Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Tiongkok Absen Lagi, Minions "Comeback", dan Peluang "Hat-trick" Praveen Jordan di All England 2021

16 Maret 2021   06:24 Diperbarui: 16 Maret 2021   15:37 1689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praveen Jordan kala tampil di All England 2020:bwfworldtour.bwfbadminton.com

Tiongkok kembali tak menyertakan wakilnya, Hong Kong dan Korea Selatan pun demikian. Para pemilik "hat-trick" Super 1000 di awal tahun, ganda putra terbaik Taiwan dan jagoan ganda campuran Thailand juga memilih absen.   Apakah ini pertanda bagus bagi Indonesia? Bisakah tim Merah Putih panen gelar di All England 2021?

Jelas, itu pertanyaan sulit. Tidak ada yang bisa memastikan sebelum bertanding. Yang bisa kita lakukan hanyalah berharap. Kita hanya perlu mendoakan yang terbaik agar tujuh wakil Indonesia-setelah Tommy Sugiarto memilih mundur-di All England kali ini mendapat hasil terbaik.

Hasil terbaik bisa berarti gelar juara. Bisa juga sebagai persembahan terbaik yang bisa mereka tunjukkan. Jeda waktu bertanding yang cukup lama dan minimnya agenda pertandingan selama setahun terakhir membuat setiap pemain seakan kembali buta dengan kekuatan lawan.

Mereka seperti kembali ke titik nol untuk sama-sama beradu sambil mereka-reka seperti apa performa yang akan ditunjukkan di arena pertandingan. Apakah lawan masih seperti yang dihadapi dahulu? Apakah perkembangan mereka tak lebih cepat dari yang dibayangkan dan diantisipasi?

Tidak ada yang bisa memastikan sejauh mana perkembangan calon-calon lawan masing-masing kecuali sejauh yang sempat ditunjukkan di empat turnamen yang terlaksana sepanjang awal tahun ini. Itu pun tak bisa memberikan gambaran paripurna.


Yang perlu dilakukan adalah menghadapi setiap kemungkinan dengan persiapan yang matang. Fisik yang prima, berikut mental yang kuat. Selebihnya, biarlah dewi fortuna yang menentukan di gelanggang pertarungan.

Apakah para pemain Indonesia siap untuk menghadapi berbagai situasi yang tersaji sejak hari pertama, Rabu, 17 Maret 2021? 

Tentu. Para pemain yang diturunkan kali ini sudah makan asam-garam di berbagai level turnamen selama bertahun-tahun. Mereka sudah terbiasa menghadapi rupa-rupa atmosfer pertandingan dan tekanan.

Tujuh wakil Indonesia berstatus unggulan. Mereka masuk dalam daftar pemain yang diperhitungkan lawan. Mereka masuk dalam hitungan kandidat yang berpeluang besar berada di podium utama pada Minggu, 23 Maret nanti.

Hanya saja ada yang patut diwaspadai. Selain perkembangan lawan yang luput dari radar pantauan, bagi beberapa pemain, bertanding tanpa penonton dan menjalani hari-hari pertandingan dalam protokol ketat Covid-19 bukan sesuatu yang sudah diakrabi. Untuk hal ini, kita berharap sepak terjang mereka tidak sampai terganjal oleh hal-hal teknis di luar lapangan!

Undian dan rute perjalanan tunggal putra Indonesia di All England 2021:bwfworldtour.bwfbadminton.com
Undian dan rute perjalanan tunggal putra Indonesia di All England 2021:bwfworldtour.bwfbadminton.com

Langkah pertama

Setiap perjalanan tentu bermula dari langkah pertama. Demikian juga pengembaraan delapan wakil Indonesia di All England kali ini. Untuk menggapai tangga juara, mereka harus memastikan langkah pertama diayun dengan sempurna.

Tantangan pertama menjadi tolak ukur sejauh mana langkah sanggup diayun dan seberapa panjang nafas bisa dialokasikan. Tidak sedikit pemain top kandas di babak-babak awal. Kita berharap delapan jagoan Merah Putih tidak tertahan di laga pertama.

Pentingnya pertandingan pertama sebagai pintu masuk menuju babak-babak selanjutnya. Peluang tim Indonesia untuk membawa pulang banyak gelar terbuka lebar mengingat absennya para pemain terbaik dari China dan segelintir pemain top dengan prestasi cemerlang di awal tahun.

Pertama, sektor tunggal putra, Indonesia tetap bisa menggantung harapan pada Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan pemain senior, Tommy Sugiarto (sebelum pemain senior ini menarik diri).

Dua pemain yang disebutkan pertama masuk daftar unggulan. Ginting di posisi keempat, disusul Jojo, sapaan manis Jonatan. Mereka berada dalam kepungan trio Denmark, Viktor Axelsen (unggulan 2), Anders Antonsen (unggulan tiga), dan Rasmus Gemke (unggulan tujuh).

Selain tiga jagoan Denmark, Kento Momota asal Jepang yang menjadi unggulan pertama, berikut pemain muda Malaysia, Lee Zii Jia (unggulan enam), serta Kidambi Srikanth dari India (unggulan delapan) adalah lawan-lawan berat.

Di pertandingan pertama Ginting akan ditantang pemain non unggulan Prancis, Thomas Rouxel. Peluang Ginting menang cukup besar. Berbeda dengan Tommy dan Jojo yang akan menghadapi lawan berat. Kidambi akan menguji sejauh mana kemampuan Tommy setelah tak lagi di Pelatnas PBSI. Sementara itu Jojo akan berduel dengan "rising star" Thailand, Kunlavut Vitidsarn.

Bila Ginting dan Tommy bisa mengatasi lawan-lawannya, mereka berpeluang bertemu di perempatfinal. Sementara itu Jojo bila mampu memperbaiki penampilannya di Thailand awal tahun ini akan berduel dengan Axelsen memperebutkan tiket semi final.

Comeback Minions

Kedua, dua pasang ganda putra kita berada di daftar unggulan teratas. Minions, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya di tempat pertama, diikuti senior mereka, The Daddies, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Sementara itu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di posisi kelima.

Dari undian peluang Minions mengukir "comeback" manis setelah setahun absen terbuka lebar. Jones Ralfy Jansen/Peter Kaesbauer yang menjadi lawan pertama akan menjadi titik mula perjalanan mereka untuk menebus kegagalan tahun lalu.

Hasil undian ganda putra All England 2021: bwfworldtour.bwfbadminton.com
Hasil undian ganda putra All England 2021: bwfworldtour.bwfbadminton.com

Bila mampu melewati pasangan Jerman itu, mereka akan mendapatkan tantangan serius di babak semi final. Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang, unggulan tiga) atau Marcus Ellis/Chris Langride (Inggris, unggulan delapan) berpeluang dihadapi dalam perebutan tiket final.

Selanjutnya mereka berkesempatan reuni dengan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. Pasangan Jepang inilah yang mengandaskan langkah mereka menuju tangga juara di edisi sebelumnya. Selain itu, unggulan empat ini tercatat sebagai pasangan yang belum pernah dikalahkan dalam enam perjumpaan mereka. Sebuah tantangan ganda yang memikat Minions!

Hanya saja, skenario ini berjalan mulus bila langkah mereka tanpa hambatan. Endo/Watanabe yang berada di pool bawah dilingkupi oleh dua jagoan Indonesia, berikut Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India, unggulan enam), dan Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia, unggulan tujuh).

Sayang sekali, Lee Yang/Wang Chi Lin sudah mengundurkan diri. Padahal, kita ingin melihat sepak terjang pasangan Taiwan yang "sapu bersih" tiga gelar di Thailand, kala berhadapan dengan jagoan-jagoan lain, terutama Minions.

bwfworldtour.bwfbadminton.com
bwfworldtour.bwfbadminton.com

Peluang Hat-trick Praveen Jordan

Ketiga, seperti ganda putra, di ganda campuran, satu-satunya harapan Indonesia di sektor ganda campuran dijagokan di tempat pertama. 

Absennya dua pasangan tangguh Negeri Tirai Bambu, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dan Wang Yi Lyu Huang Dong Ping, berikut pemilik tiga gelar Super 1000 di awal tahun ini, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), membuat Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti terdongkrak ke urutan teratas.

Apakah status unggulan pertama ini menjadi jaminan untuk selalu menang dan menjadi juara? Sabar dahulu. Predikat tersebut masih harus dibuktikan di lapangan pertandingan.

Hasil kurang meyakinkan di tiga seri pertama di tahun ini mengirim alarm bahaya bagi keduanya untuk berbenah bila ingin kembali merasakan gelar juara. 

Kita berharap pasca tiga seri Thailand, mereka sudah bersiap matang untuk bertarung lagi di Birmingham Arena, tempat tahun lalu mereka menjadi juara. Di tempat yang sama, tahun 2016, Praveen tersenyum lebar bersama Debby Susanto usai meraih trofi All England pertama mereka.

Sebagai unggulan teratas plus juara bertahan, Ucok dan Melati tidak bisa tidak harus mengolahnya secara positif. Jangan sampai membebani mereka sehingga langkah kaki dan ayunan raket terganjal.

Mampukah Praveen/Melati berjaya lagi di edisi kali ini? bwfworldtour.bwfbadminton.com
Mampukah Praveen/Melati berjaya lagi di edisi kali ini? bwfworldtour.bwfbadminton.com

Absennya sejumlah jagoan di atas tidak otomatis membuka jalan tol bagi mereka ke podium tertinggi. Masih ada duo Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (unggulan tiga) dan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing (unggulan enam) yang akan menghadang perjalanan mereka.

Selain itu, Praveen/Melati tak boleh mengenyahkan Thom Gicquel/Delphine Delrue asal Prancis (unggulan tujuh) yang pernah membuat mereka tak berkutik di awal tahun dari daftar lawan berat. Dua pertemuan di Thailand sudah memberikan isyarat jelas. Menang di semi final Yonex Thailand Open, Praveen/Melati kemudian dibalas di babak pertama Toyota Open sepekan kemudian.

Bila langkah Praveen/Melati  dan pasangan muda Prancis itu sama-sama mulus, mereka berpotensi kembali bertemu di semi final. Bila terjadi demikian, siapa yang lebih berpeluang menang? Tentu yang lebih siap dan lebih beruntung!

Di pool bawah ada unggulan dua dari Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino serta pasangan senior Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock (unggulan delapan), yang bisa saja menjadi lawan mereka di laga pamungkas.

Tak kalah penting, walau bukan berstatus unggulan, Dhruv Kapila/Jakkampudi Meghana yang akan dihadapi di laga pertama. Bila sampai kalah dari pasangan India itu, maka terkuburlah semua harapan indah.

Ujian sesungguhnya

Keempat, pasangan ganda putri semata wayang kita, Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan menghadapi Kilasu Ostermeyer/Franziska Volkmann. Jam terbang Greysia/Apri menempatkan mereka setingkat di atas pasangan Jerman.

Greysia dan Apri yang merupakan pasangan beda generasi sudah menunjukkan tren positif di awal tahun. Raihan satu gelar juara di Thailand menjadi bukti mereka masih bisa kita andalkan untuk mengulangi hal serupa di All England.

Hanya saja, sebagai unggulan tiga, Greysia dan Apri tidak lagi diuji oleh para unggulan dari Korea Selatan yang ternyata tidak ambil bagian di All England. Melainkan para jagoan Jepang yang selama ini menguasai puncak ranking ganda putri dunia. Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (unggulan pertama) dan Mayu Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (unggulan dua), berikut Nami Matsuyama/Chiharu Shida (unggulan lima).

Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan menghadapi lawan berat, terutama dari Jepang: bwfworldtour.bwfbadminton.com
Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan menghadapi lawan berat, terutama dari Jepang: bwfworldtour.bwfbadminton.com

Beruntung langkah Greysia/Apri bisa sedikit lebih mudah setidaknya hingga semi final. Sebelum menghadapi ujian sesungguhnya dari Yuki/Sayaka, keduanya hanya perlu menjinakkan salah satu atau beberapa pasangan ini: Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand, unggulan empat), Nami/Chiharu, serta Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva (Bulgaria, unggulan enam).

Para unggulan yang bakal menghadang langkah Greysia/Apri itu bukan perkara mudah. Penting bagi mereka mengatur efisiensi tenaga, menjaga ketenangan dan kekompakan, serta mental dan semangat bertanding.

Pengalaman menghadapi para pemain Korea yang terkenal ulet akan kembali terulang dalam intensitas yang lebih tinggi dan atmosfer yang lebih menekan. 

Apakah kepada Greysia/Apri kita bisa berharap gelar juara? Bila mereka mampu bermain konsisten, fokus dan penuh konsentrasi, mengapa tidak?

Selamat bertanding!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun