Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Bila Sampah Bisa Berguna, Mengapa Malah Kau Buang?

2 Desember 2018   00:49 Diperbarui: 2 Desember 2018   20:44 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim gabungan tengah mengukur panjang bangkai paus di Perairan Wakatobi. Foto istimewa

Danone-AQUA bekerja sama dengan H&M untuk mengolah botol plastik menjadi sejumlah produk fashion/ Kompas.com/Iwan Supriyatna
Danone-AQUA bekerja sama dengan H&M untuk mengolah botol plastik menjadi sejumlah produk fashion/ Kompas.com/Iwan Supriyatna
Ketiga, Danone juga masuk hingga ke sekolah-sekolah untuk menanamkan kesadaran tentang pengelolaan sampah plastik. 

Rendahnya tingkat kesadaran publik disinyalir menjadi sebab dari persoalan sampah yang ada. Kampanye Ayo Minum Air (AMIR) dan edukasi di sekolah dasar dengan berbagai mitra menjadi bentuk penyadaran sejak dini.

Danone akan terus menambah mitra sekolah agar program ini menjangkau lebih banyak anak di Indonesia. Selain itu, perusahaan ini akan mengadvokasi agar topik tentang daur ulang bisa menjadi bagian dari kurikulum pendidikan di tanah air.

Keempat, sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis dan industri, Danone juga menggandeng sejumlah lini bisnis dan perusahaan seperti Alfamart dan Telkomsel untuk menjalankan sebuah inovasi bernama Smart Drop Box. Program ini menyasar para konsumen agar mereka bisa mendaur ulang sampahnya.

Kelima, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, Danone-Aqua memilki target, enam tahun mendatang seluruh kemasan 100 persen dapat didaur ulang. Selain itu meningkatkan proporsi plastik daur ulang di botol yang dipakai dari 11 persen menjadi 50 persen.

Hanya dengan semangat kebersamaan program dan tujuan baik demi mengurangi sampah plastik bisa berjalan. Untuk mewujudkan target tahun 2025, kolaborasi dan partisipasi aktif tentu tidak hanya sebatas Danone-AQUA dan para mitranya. Semua komponen dimulai dari lingkungan terkecil, para pelaku industri, hingga pemerintah harus bahu membahu.

Resepsi pernikahan Toddy Koten dan Avi di Bajawa, Flores, NTT mencuri perhatian. Gaun pengantin terbuat dari ribuan botol aqua/foto Istimewa
Resepsi pernikahan Toddy Koten dan Avi di Bajawa, Flores, NTT mencuri perhatian. Gaun pengantin terbuat dari ribuan botol aqua/foto Istimewa
Danone sudah memberi contoh kepada organisasi dan industri khususnya bagaimana bertanggung jawab terhadap keselamatan lingkungan. Semuanya terkristal dalam program 3 R yakni reduce (mengurangi penggunaan plastik pada botol plastik yang tidak diperlukan), reuse (menggunakan botol plastik yang bisa didaurulang) dan recycle (ikut ambil bagian dalam proses daur ulang sampah plastik).

Sejatinya program 3 R ini bisa menjadi gerakan bersama yang bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di semua tingkatan masyarakat. Tidak hanya para pelaku bisnis dan industri semata.

Dari lingkungan terkecil seperti rumah tangga, kegiatan reduce bisa berupa pengurangan produk yang bisa menjadi sampah. Beberapa di antaranya seperti memilih produk yang bisa didaur ulang, mengurangi penggunaan bahan sekali pakai hingga membawa tas belanjaan sendiri saat berbelanja.

Sasaran dari program ini adalah mereduksi sampah yang tidak perlu. Tentu program ini berkaitan erat dengan gaya hidup. Pola hidup konsumtif yang suka boros dan menghasilkan banyak sampah diubah menjadi hemat dan efisien sehingga sampah yang dihasilkan bisa ditekan seminimal mungkin.

Sementar itu aktivitas reuse bisa dalam banyak bentuk, mulai dari yang sederhana hingga membutuhkan kreativitas tingkat tinggi. Sampah plastik bisa dimanfaatkan menjadi aneka kerajinan seperti tas atau dompet, tempat tissue, wadah pensil, hingga payung dan jas hujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun