Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Menulis Itu seperti Lidah dan Rasa

24 Juni 2016   15:51 Diperbarui: 24 Juni 2016   21:09 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Pixabay.com

Menulis bukan hanya soal teknik. Merangkai kata demi kata menjadi kalimat, paragraf hingga utuh sebagai sebuah tulisan, tak cuma bermodal waktu, kepandaian atau kecakapan linguistik. Ada faktor lain yang turut berperan agar tulisan yang dihasilkan itu bernyawa. Bisa hidup di hati pembaca, pun di sanubari sang penulis sendiri.

****

Sore itu, Sabtu 18 Juni 2016. Lewat pukul 16.00 petang. Studio Kompasiana yang terletak di lantai 6 Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Barat, Jakarta, terlihat seperti kapal pecah. Sejumlah barang bertebaran di sana sini mulai dari yang bersifat elektronik hingga perkakas ruangan. Namun, keadaan itu sama sekali tak memecah belah, apalagi memudarkan keceriaan kongkow sejumlah Kompasianer.

Suasanananya jauh dari kesan mentereng seperti promosi beberapa hari sebelumnya di Kompasiana dan jejaring sosial ikhwal acara bertajuk “Menangkap Momen dan Euforia Event Olahraga” yang sempat membuat saya harus berpikir serius untuk mempersiapkan diri.

Ternyata situasinya santai dan penuh keakraban. Sama sekali tak formal. Jumlah orang bisa dihitung dengan jari, mungkin karena itu pula, terasa sekali aura kedekatan di antara para penulis dan penggemar olahraga yang selama ini hanya bertemu dan bertutur sapa lewat kata. Seperti namanya, “Ngoplah,” Ngobrol di Palmerah, momen tersebut begitu cair dan hangat, seperti antarkawan lama yang sudah lama tak bersua.

Saya berkesempatan bertemu muka dan bercakap langsung dengan beberapa kompasianer yang selama ini hanya terjadi di ruang virtual. Mungkin saja karena jam terbang saya di Kompasiana yang terbilang “muda” alias pendatang baru. Bisa juga karena waktu dan kesempatan yang terlalu mahal. 

Karena itu, Ngoplah kali ini datang pada waktu yang pas, persis ketika jagad nasional dan dunia disibukan dengan beragam agenda olahraga yang datang dan pergi silih berganti.

Kehadiran dua pembicara, Kompasianer Yayat dan Jalu Wisnu Wirajati dengan sendirinya membentuk topik pembicaraan sore itu. Yayat, fans sejati Valentino Rossi. Sementara Kang Jalu adalah seorang jurnalis berpengalaman yang sudah sangat akrab dengan sepak bola dan kini menjabat Assisten Managing Editor portal berita olahraga Juara.net. Jelas, yang satu bicara tentang balap. Lainnya, lebih tentang sepak bola.

Yayat (kiri) dan Yos Mo, sang moderator/gambar dari facebook Rahab Ganendra.
Yayat (kiri) dan Yos Mo, sang moderator/gambar dari facebook Rahab Ganendra.
Hemat saya, dua pembicara dengan dua topik berbeda ini cukup representatif. Dalam konteks Kompasiana, sejauh pengamatan saya, topik seputar balap adalah minoritas. Lalu lintas tulisan di Kompasiana tentang dunia ini kalah “banyak” di banding cabang olahraga lain, terutama sepak bola. Selain jumlah artikel, kuantitas penulis pun setali tiga uang.

“Jarang sekali ada tulisan tentang balap dan Vale,” demikian pengakuan Mba Yayat saat mulai “nge-blog” di Kompasiana pada Agustus 2010, atau dua tahun setelah komunitas itu berdiri.

Pemandangan serupa tak hanya terjadi enam tahun lalu, yang bisa jadi menjadi alasan lain Mba Yayat menulis di Kompasiana. Saat ini, situasi serupa tak juga berubah.

Di sisi lain, kehadiran Kang Jalu adalah representasi kaum dan isu mayoritas yang ramai diperbincangkan tanpa henti di Kompasiana. Walau bukan blogger, latar belakangnya sebagai seorang jurnalis profesional, membuka sisi lain yang kadang luput dari pengamatan Kompasianer. Sosok yang sudah belasan tahun bergulat dengan dunia olahraga itu menyuntik ilmu jurnalistik agar menjadi blogger profesional, blogger kekinian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun