Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan featured

42 Menit Terakhir Kobe "Black Mamba" Bryant

14 April 2016   20:58 Diperbarui: 27 Januari 2020   09:22 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laga terakhir Kobe Bryant sebagai pemain profesional (footwearsnews.com)

“Selama 20 tahun terakhir, pria ini telah menjadi luar biasa dan selebriti terbesar yang kami miliki di kota ini. Dia tidak hanya menjadi seorang ikon olahraga luar biasa tetapi juga sosok terbesar yang mengenakan seragam ungu dan emas,” lanjut pria yang kini berusia 56 tahun itu.

Testimoni singkat meluncur dari mantan rekan setim dan lawan seperti LeBron James, Pau Gasol, Stephen Curry, Dirk Nowitzki, dan Carmelo Anthony sebelum diakhiri suara dari fans Lakers dan selebriti kondang Hollywood, Jack Nicholson.

Rangkuman video tersebut menyatu dengan petikan “Selamat atas 20 tahun bersama ungu dan emas” yang terpampang di langit-langit Staples Center sebelum dan setelah pertandingan.

42 menit
Penampilan selama 42 menit memang terasa sedikit untuk sebuah laga perpisahan. Namun rentang waktu tersebut bisa menjadi sangat berharga untuk mengabadikan akhir sebuah sejarah.

Bagi Bryant laga tersebut benar-benar sangat emosional. Menguras emosi dan memeras kenangan yang telah ditenun selama dua dekade. Dalam suasana gundah-gulana, Bryant tetap tampil tegar. Bahkan ia sama sekali tak terlihat melankoli, walau suasana sekeliling benar-benar memancing tangis.

Bryant tampil gemilang. Ia mencetak 60 poin untuk membantu LA Lakers menang 101-96. Jumlah poin tersebut sangat signifikan, jumlah terbanyak yang ditorehkan sejak Februari 2019.

"Akhir sempurna akan menjadi juara. Tapi malam ini (saya) mencoba untuk pergi keluar, bermain keras, dan mencoba menunjukkan sejauh yang saya bisa. Saya merasa baik bisa melakukan itu untuk terakhir kalinya," lanjut Bryant seraya tersenyum.

Ia sepertinya ingin memaknai 42 menit itu secara sungguh-sungguh. Tak hanya ingin memberikan "oleh-oleh" perpisahan pada fans, tetapi juga menjadi kenang-kenangan bagi klub yang telah membesarkan namanya.

Tepatnya, penampilan gemilang Bryant itu lebih sebagai motivasi bagi timnya agar bangkit lagi di musim berikutnya setelah mengalami keterpurukan yang sangat di musim ini.

Kegagalan Lakers lolos ke play off benar-benar menjadikan laga ini sebagai laga perpisahan. Kemenangan yang dibungkus dengan aksi ciamik sang legenda, menjadi kisah manis di akhir musim yang pilu.

"Sulit untuk percaya hal itu terjadi dengan cara ini. Saya masih terkejut dengan hal itu," lanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun