Drama dan teater merupakan bentuk seni yang melibatkan visualisasi, interpretasi peran, dialog, dan gerakan, untuk menyampaikan pesan atau cerita. Lantas, apakah teater dan drama itu sama? Mari kita kulik lebih dalam lagi. Teater dan drama sering dianggap serupa namun pada kenyataannya mereka berdua memiliki perbedaan. Â Kata drama dan teater awalnya berasal dalam bahasa Yunani kuno. Dengan latar belakang yang sama, keduanya memiliki akar kuat dengan kebudayaan Yunani Kuno.
Pada umumnya, drama sendiri merujuk pada naskah atau cerita yang akan di pentaskan. Sedangkan teater merujuk pada aktual di atas panggung. Sekilas keduanya tampak sama dalam menampilkan akting di depan penonton menggunakan naskah. Namun keduanya memiliki perbedaan yaitu drama lebih berfokus pada cerita kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan teater lebih menampilkan hal-hal yang abstrak.
Teater sendiri memiliki beberapa pengertian salah satunya sebagai gedung pertunjukan sementara yang lain mengasosiasikannya dengan panggung. Teater sendiri seringkali disebut gedung pertunjukan yang merujuk pada bahasa Yunani Kuno yakni theatron. Teater merujuk pada drama yang menceritakan kehidupan manusia. Dengan melalui media percakapan, gerakan, dan tingkah laku yang merupakan pondasi dalam teater. Menjadi hal penting untuk pemain teater untuk menguasai hal tersebut untuk menguasai ketrampilan akting sebelum tampil di atas panggung.
Sedangkan teater dalam KBBI adalah gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya; ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah atau pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi. Teater sendiri secara etimologi berasal dar kata teater adalah gedung pertunjukan (auditorium) yang bisa menampung banyak orang.Â
Sedangkan drama hampir sama dengan teater yang memiliki kata dari bahasa Yunani yaitu dram atau draomai, yang artinya bergerak. Hal ini sering digunakan untuk pementasan, ketika aktor beraksi dan sutradara meberi aba-aba "Action!". Namun menurut Wiyanto melalui buku terampil Bermain Drama (2012). Beliau mengartikan dalam arti sempit bahwa drama adalah kisah dari manusia yang diproyeksikan ke atas panggung hiburan. Drama juga dianggap sebagai karya sastra yang fleksibel dengan keunikan tersendiri.
Dalam kamus besar (KBBI) drama merupakan komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan. Cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater atau kejadian yang menyedihkan.
Naskah drama sebelum dipentaskan merupakan karya sastra. Hal ini berbeda saat karya ini di ubah dan dijadikan sebagai naskah drama. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan naskah tersebut di alihkan menjadi pertunjukan disebuah panggung. Penyebabnya menjadikan drama bertransformasi pertunjukan seni yang kompleks.
Dari pernyataan di atas kita bisa tau ada beberapa hal yang berbeda dari keduanya. Media pementasan merupakan salah satu yang membuat mereka menjadi berbeda. Pada dasarnya drama adalah cerita yang disajikan di atas panggung. Berbeda dengan teater yang diproduksi secara menyeluruh dari cerita yang disajikan. Juga drama lebih fleksibel untuk dilakukan di berbagai tempat, namun terater justru terbatas dalam hal panggung pementasan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI