Mohon tunggu...
Chandra Halim
Chandra Halim Mohon Tunggu... Fresh Graduate

🛰️ Geopolitics Enthusiast | 🎖️ Military Enthusiast | 🚆 Public Transportation Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gagal Paham di Medan Konflik: Mispersepsi di Tengah Kekacauan Suriah

21 April 2025   13:00 Diperbarui: 13 Juni 2025   02:04 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Detail Perbedaan antara Bendera Partai Baath dan Palestina

1. Rasio Ukuran: Bendera Palestina menggunakan rasio 1:2, sementara bendera Partai Ba'ath menggunakan rasio 2:3.

2. Warna Merah: Bendera Palestina memiliki warna merah yang lebih terang, sedangkan pada bendera Partai Ba'ath warnanya lebih gelap.

Sayangnya, detail seperti ini sering kali luput dari perhatian masyarakat umum, terutama saat emosi sudah terpicu oleh visual yang terlihat jelas sebagai simbol yang dikenali.

Respons Publik dan Realita di Lapangan

Aksi bela Palestina di berbagai negara biasanya sangat peka terhadap simbol-simbol yang dianggap mewakili perjuangan rakyat Palestina. Ketika muncul visual bendera yang "mirip" diinjak-injak, respons spontan berupa kemarahan pun muncul. Ini bisa dimengerti karena dalam konteks sosial yang emosional, perhatian terhadap detail seperti rasio atau nuansa warna menjadi kurang penting dibandingkan persepsi umum terhadap bentuk dan susunan warna.

Peristiwa ini menegaskan pentingnya pemahaman konteks dan literasi visual dalam era digital saat ini. Dalam konflik yang kompleks seperti di Suriah, simbol dan narasi bisa dengan mudah disalahartikan, terutama jika disebarluaskan tanpa penjelasan yang memadai. Kasus ini juga menjadi pengingat bahwa tidak semua hal yang terlihat serupa memiliki makna yang sama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun