Mohon tunggu...
Chamid
Chamid Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni Pesantren Persis Bangil

Kompasianer Blitar | Freelancer | Pelajar Islam Indonesia | Santri | Sedang mendalami Sejarah, Literasi, Budaya dan segala keunikanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Telaah Kritis terhadap Kabar Virus Corona di Buku Iqro

30 Januari 2020   17:22 Diperbarui: 30 Januari 2020   17:24 2325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kasus terjangkit virus corona| gambar dari detik.com

Telah kita ketahuai bersama bahwa dunia sedang berduka cita sekaliagus waspada terhadap kemunculan virus baru yang mematikan, yakni Virus Corona. Virus penyebab Pheumonia misterius ini pertama kali ditemukan di Wuhn, China pada akhir 2019. 

Mengutip data dari dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan sumber lain yang diolah, Virus Corona berasal dari hewan lalu menjangkit hewan lainya seperti kelelawar, burung, monyet, ayam, sapi,hingga ular.

Virus Corona kian mematikan, sampai kamis (30/01/2020) pagi pukul 09.00 Wib, Virus itu telah menyebar di 18 negara dan menyebabkan 170 orang meninggal dunia. Menurut data Komisi Kesehatan Nasional china, Virus Corona telah menjangkit 7.783 kasus dan yang berhasil sembuh berjumlah 133 orang.

Melihat situasi semakin genting ini beberapa Negara dunia sudah muali mengambil sikap, seperti Jepang yang mengevakuasi warganya, Amerika Serikat yang minta izin China untu mengirimkan bantuan dan Indonesia yang menyiagakan seluruh Rumah Sakit TNI untuk mewaspadai Virus Corona.

Dari sikap Negara Negara dunia tadi ada sedikit yang unik di Indoesia dan harus dibenahi. Berkaitan dengan Viralnya kabar Virus Corona yang tertulis di buku Iqro' 1 halaman 28 bagian tengah tertulis Ko Ro Na  Kho La Qo  Za Ma Na Ka Dza Ba yang diangap memiliki artinya Corona tercipta pada zaman penuh dusta. Dan hal ini diyakini juga bahwa virus corona telah "teramal" dalam buku Iqro'karya KH. As'ad Human.

Dari anggapan tersebut ada 2 hal mendasar yang harus di luruskan, pertama terkait bahasa. Dari kata sudah salah penerjemahan, (Qo Ro Na) dalam bahasa arab memiliki arti membersamai, abad atau pasangkan, sedangkan virus corona dalam bahasa arab memakai huruf bukan Kemudian Qorona, kholaqo, zamana dan Kadzaba seluruhnya berupa kata kerja tanpa ada kata benda atau kata sambung sehingga tidak bisa memiliki makna yang sempurna. Dalam kaidah bahasa arab kalimat yang sempurna (al jumlatu mufidah) minimal terdiri terdiri kata benda (Isim) dan kata kerja (Fi'il), sedangkan kalimat yang viral tersebut tidak memenuhi kaidah bahasa arab itu sendiri.

Kedua, dari segi keyakinan atau yang biasa umat islam kenal dengan Aqidah anggapan yang cukup viral ini bisa dikategorikan sebagai "pencemaran Aqidah". Sebab telah kita ketahui bersama bahwa kabar ghaib hanyalah Allah SWT yang mengetahui kecuali apa apa yang disampaikan Allah melalui wahyu dan apa apa yang bisa dijelasakan secara ilmiyah, seperti halnya akan datang gerhana bulan pada tanggal sekian jam sekian. 

Selain dari dua hal itu kabar yang bersifat ghaib tidak bisa diterima, adapun kabar ghaib yang tidak di dasarkan pada dua hal tersebut tetapi terjadi secara nyata hanyalah bersifat kebetulan. Dan jangan sampai perkara sederhana ini dapat mencemari kepercayaan yang selama ini kita pegang.

Sekian Termakasih semoga bermanfaat


Chamid | Alumni Pesantren Persis Bangil tahun 2019

Blitar, 30 Januari 2020 16:06 WIB

Adipati.cmd@gmail.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun