Mohon tunggu...
M. Chairul Arifin
M. Chairul Arifin Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan

Menulis, membaca, research

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Are'k Lancor di Kota Pamekasan

18 Februari 2024   20:01 Diperbarui: 18 Februari 2024   20:08 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://travel.indozone.id

Ikon Kota 

MENGENAL ARE'K LANCOR DI KOTA PAMEKASAN 

Oleh M. Chairul Arifin 

Begitu kita memasuki kota Pamekasan ibu kota kepulauan Msdura dari arah kota Bangkalan dan Sampang , akan disuguhi pemandangan berupa tugu yang menjulang  setinggi 25 meter yang diatas nya terdapat gambaran bangunan serupa clurit (bahasa Madura are'k) berjumlah lima buah yang berjejer berselang-seling. Tugu tersebut merupakan monumen untuk mengingatkan perjuangan heroik masyarakat Pamekasan, yang berjuang melawan pemerintah kolonial Belanda waktu jaman revolusi fisik (tahun  1945-1950) yang ingin menguasai kembali pulau Madura. 

Pada saat itu pemerintah kolonial Belanda mendapatkan perlawanan sengit masyarakat Pamekasan. Pertempuran pecah di sekitar Monumen Are'k Lancor (clurit hancur). Banyak korban berjatuhan di pihak kita sebagai syuhada menghadapi persenjataan modern pihak Belanda. Para syuhada ini kemudian dikuburkan di sebelah barat Are'k Lancor, bersebelahan dengan Mesjid Jami' Pamekasan, sehingga mesjid ini disebut Masjid A's Syuhada. 

Monumen persis berada di jantung kota, di Simpang Enam dikelilingi oleh jalan yang berlafaskan Allah. Tidak jauh di seberangnya,sebelah timur terdapat bangunan Gereja Katolik Maria Para Rasul yang menggambarkan sifat toleransi masyarakat Madura. 

Filosofi lima clurit di atas monumen melambangkan Rukun Islam atau Pancasila. Ujung kelima clurit semuanya mengarah keatas yang menunjukkan sifat religious masyarakat Madura, meyakini Allah Subhanahu Wataala sebagai satu-satunya penguasa alam semesta. Hanya kepada Nya kami menyembah dan minta pertolongan, ampunan khilaf dan dosa. 

Ruangan segitiga diantara bangunan clurit melambangkan tiga sifat orang Madura khususnya Pamekasan yaitu sifat yang religious, menghormati tamu yang datang ke rumah dari mana pun datangnya apalagi saat kesusahan ( humanis)  dan sifat bekerja keras, tahan banting ibarat lagu  Madura yang terkenal Tondu' Majeng abanthal ombak, esapo'  angin salanjangmga berbantalkan ombak dan diterpa angin sepanjang waktu. Sekali layar berkembang pantang surut ke belakang. 

Di malam hari Monumen Arek Lancor tampak indah menawan karena diantara ruang antar clurit terdapat lampu yang memberi efek gemerlap sehingga clurit nampak bersinar mempesona di kegelapan malam. Di arsiteki oleh Ersat Brotoamidsrmo, seorang alumni SMA Pamekasan. Monumen ini diresmikan pada saat  HUT Kmerdekaan RI yang ke 40 berkat dukungan tokoh Madura Rachmat Saleh, mantan Gubernur Bank Indonesia. 

Kalau anda ke Pamekasan sudah barang tentu dapat menikmati monumen ini, dan ada baiknya anda menyelami   juga sifat orang Madura yang  religi, hormat pada tamu dan pekerja keras. Orang Madura adalah perantau dan pelaut ulung, sehingpga mudah di temui dimana saja anda berada. 

Kota Depok, Februari 2024 

M. Chairul Arifin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun