Mohon tunggu...
Techa Dewi Meilinda
Techa Dewi Meilinda Mohon Tunggu... Administrasi - Salam dan semangat

My world my imagination

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi| Sedih yang Aku Sesali

12 Februari 2018   19:59 Diperbarui: 12 Februari 2018   20:18 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihat binar matanya yang elok laksana indahnya mega
Dengar suaranya yang lirih, parau di kala senja
Seperti membujukku, merengkuhku dalam dekapan dadanya
Sedih ku rasa, itulah terjemaahannya
Dan bila esok ku tiada dapat menggapainya
Padahal dia sendiri yang berkeinginan sama
Kelak tiada rela di hatinya
Tunggu, itu juga yang ku rasa
Dan bila esok tiada lagi perjumpaan
Inilah makna pertemuan
Yang berujung perpisahan
Akhirnya terukir lah kenangan
Harap ku apa yang baik kan buat bahagia
Berharap tiada luka dan nista
Kan segala hal indah pada waktunya
Percayalah, sudah tentu baik rencanaNya

Yogyakarta, 12 Februari 2018 | 14:40

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun