Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Analis aktuaria - narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan / Email: cevan7005@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menjadikan Pengadaan Produk di Perusahaan Efisien dan Efektif Tanpa Masalah dengan Mbizmarket

8 Mei 2019   18:46 Diperbarui: 8 Mei 2019   19:16 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Segala aspek dalam bisnis adalah persaingan. Dengan biaya yang lebih murah, tentu kita bisa menawarkan harga yang lebih kompetitif kepada konsumen. Ilustrasi merupakan milik Enterpreneur Handbook.

Jangan terlalu percaya pada pegawai untuk mengadakan barang

Pegawai yang tidak mampu menahan godaan bisa jadi terjerumus dalam penyelewengan pengadaan barang. Foto merupakan milik InfoTrainingKonsultan.com.
Pegawai yang tidak mampu menahan godaan bisa jadi terjerumus dalam penyelewengan pengadaan barang. Foto merupakan milik InfoTrainingKonsultan.com.

Masalah semakin kompleks ketika procurement dilakukan oleh pegawai. Mereka bisa jadi kurang maksimal dalam menemukan penjual terbaik dengan berperilaku layaknya pembeli ritel, toh uangnya juga bukan milik mereka. 

Atau, mereka justru menyeleweng (disebut purchasing fraud), baik menerima tawaran suap atau komisi, dengan sengaja meminta bagian kepada penjual terpilih, membeli barangnya terlebih dahulu melalui perusahaan cangkang milik si pegawai dan menjualnya kepada Anda, atau memenangkan penjual yang merupakan kenalannya. 

Penyelewengan seperti ini memicu mark up dan pengeluaran yang tidak perlu. Bagaimana pun juga, pegawai kita adalah orang lain yang perlu uang juga, tidak bisa kita percaya seratus persen.

Adakan barang secara elektronik dengan cara yang mudah dan tepat

Demi efisiensi, efektivitas, transparansi, dan kemudahan pencatatan, sudah selayaknya di era Revolusi Industri 4.0 ini bisnis beralih ke e-procurement. Sistem ini tidak membutuhkan tenaga khusus untuk bisa mengadakan barang dan semuanya mudah karena berbasis teknologi.

Akan tetapi, siapa yang harus membangun infrastrukturnya? Tidak murah mempekerjakan ahli IT dan jika meminta bantuan pihak ketiga, seringkali rekan-rekan saya di dunia bisnis mengatakan bahwa mereka membutuhkan ratusan juta Rupiah untuk sistem seperti ini. 

Kemudian, bagaimana kita menilai penjual yang tak dikenal tanpa dokumen kelengkapan? Siapa yang akan membantu kita mengurangi risiko tertipu dan menjembatani komunikasi ketika terjadi masalah?

Peluncuran Mbizmarket oleh tiga punggawanya, yaitu sang CTO, COO, dan CEO pada 22 April 2019 yang lalu. Foto dibidik oleh Andrey Gromico dan diunduh dari Tirto.
Peluncuran Mbizmarket oleh tiga punggawanya, yaitu sang CTO, COO, dan CEO pada 22 April 2019 yang lalu. Foto dibidik oleh Andrey Gromico dan diunduh dari Tirto.

Untuk itu, pada 22 April kemarin baru saja meluncur Mbizmarket, platform marketplace B2B (business-to-business) yang terintegrasi dengan solusi total e-procurement dan masih terafiliasi dengan Grup Lippo. Sistem ini merupakan pengembangan dari Mbiz yang telah dioperasikan sejak 2016 sehingga keandalannya tak perlu diragukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun